Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Surakarta Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kisah Pengrajin Tudung Saji (2) Bahan Baku Tudung Saji Makin Sulit Dicari

  • Oleh Wahyu Krida
  • 07 Februari 2017 - 23:30 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Bahan baku semkain susah dicari. Itulah keluhan Nurbakti (55) yang biasa disapa Nenek Unggal, pengrajin tudung saji hias di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).

"Untuk membuat tudung saji sebagai media hias, memakan waktu sekitar setengah hari hingga sehari, sesuai ukuran. Bahan baku pembuatan tudung saji sebagai media yang diberi ornamen hias ini adalah daun tanaman yang bernama rampiyang. Biasanya tanaman tersebut tumbuh di pinggir sungai. Bentuknya panjang dan lebarnya sekitar 4 centimeter," ujarnya pada Borneonews Selasa (7/2/2017).

"Bagian samping tudung saji terbuat dari daun tanaman yang bernama rais yang juga tumbuh di pinggir sungai. Daunnya juga panjang. Namun lebarnya sekitar 1 centimeter," jelasnya

Agar rangkaian tersebut kuat, di sisi bawah tudung saji, ditopang bingkai rotan sebagai tempat pengikat benang yang merangkainya.

Untuk memberikan warna merah yang terdapat dibagian sisi tudung saji, digunakan buah jerenang. 

"Sejak akhir dekade 90-an, sudah sangat sulit mencari buah jerenang. Terpaksa saat ini kami menggunakan cat untuk memberi warna merah di sisi tudung saji. Demikian juga bahan baku seperti daun rampiyang dan daun rais. Dulu sangat gampang dicari di pinggir sungai di sekitar tempat saya tinggal. Tapi saat ini kami harus memesan pada orang yang biasa mencari tanaman paku-pakuan di hutan Kabupaten Lamandau," ujarnya. (WAHYU KRIDA/B-10)

Berita Terbaru