Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Lamongan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Minyak Sawit Kian Sukses, Kampanye Negatif Makin Sengit

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 08 Februari 2017 - 11:40 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Tudingan miring terhadap industri kelapa sawit seperti tak pernah sirna, terutama di kalangan masyarakat Barat. Dengan kian meningkatnya konsumsi minyak sawit, maka kampanye negatif akan semakin gencar.

Konsumsi minyak sawit global dalam sedasawarsa terakhir mencapai 50 juta ton per tahun. Sementara nilai perdagangan minyak sawit global mencapai US$40 miliar (Rp533 triliun), atau menguasai hampir 60 persen pasar minyak nabati dunia.

"Tapi semakin besarnya industri minyak sawit, akan semakin mudah bagi para pegiat kampanye negatif menyerang para petani sawit kami,' kata Menteri Perusahaan Perladangan dan Komoditi Malaysia Datuk Seri Mah Siew Keong dalam wawancara dengan NST Business, Selasa (7/2/2017).

'Ini bukti bahwa Malaysia dan Indonesia, dua produsen minyak sawit terbesar dunia, semakin menguasai pasar minyak nabati Eropa, Amerika Utara dan Australia, bahkan lebih cepat dibandingkan minyak nabati lain," katanya.

Dalam lima tahun terakhir, Mah mengestimasi bahwa Malaysia meraup pendapatan sekitar US$15 miliar, dan Indonesia US$20 miliar per tahun, melalui penjualan sekitar 40 juta ton minyak sawit.

Mengacu pada data Oil World, Malaysia dan Indonesia tahun lalu mengapalkan 47,79 juta ton minyak sawit, atau 57,6 persen dari total perdagangan minyak nabati global yang mencapai 82,96 juta ton.

Sedangkan minyak kedelai, kanola dan bunga matahari hanya menguasai total 26 persen pasa global. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru