BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) optimistis penjualan kecambah sawit pada tahun ini bisa di atas target sebanyak 20 juta butir berkat tingginya permintaan dan harga jual minyak sawit mentah (CPO).

"Kami memprediksi bisa menjual kecambah sawit di tahun ini sebanyak 22,5 juta butir atau 2,5 juta di atas yang ditargetkan," kata Direktur PPKS Hasril Hasan Siregar kepada pers di Jakarta, Rabu (8/2/2017).

Bukan hanya permintaan yang bagus, menurut Hasril, harga jual CPO dan produk turunan lainnya juga bagus. Permintaan dan harga jual semakin bagus di semester II tahun ini sehingga volume dan harga ekspor 2017 dan tahun ke depannya bertambah baik.

"Dengan baiknya harga sawit, maka diyakini petani dan pengusaha kebun bersemangat lagi meningkatkan atau meremajakan tanaman sawitnya sehingga penjualan benih meningkat," papar dia.

Pada 2015, penjualan benih (seed) PPKS sudah 26,9 juta butir dari target 25 juta. Tapi pada 2016, penjualan melemah akibat banyak faktor, termasuk moratorium sawit, dari 25 juta butir kecambah yang ditargetkan hanya terealisasi 78%.

Sedangkan pada 2015, produksi CPO sebanyak 35,51 juta ton dan tahun lalu turun menjadi 34,52 juta ton. Sementara pada 2017, produksi diperkirakan tidak berbeda jauh dengan tahun lalu.

"Dengan produksi yang stabil, diperkirakan harga jual semakin bagus sehingga akhirnya bisa meningkatkan kemampuan meremajakan tanaman sawit," ujar Hasril. (NEDELYA RAMADHANI/m)