BORNEONEWS, Sampit - Lampu pengatur lalu lintas atau traffic light di sejumlah titik di Kota Sampit sejak pagi hingga siang padam. Akibatnya, arus lalu lintas berantakan. 

Dari pantauan, Rabu (8/2/2017), beberapa traffic light yang tidak berfungsi seperti perempatan Jalan Rahadi Usman dan Ahmad Yani, S Parman, di bundaran Polres Kotim, dan di depan perpustakaan daerah.

Hadiyanur, pengendara motor menuturkan, akibat traffic light tidak berfungsi rawan menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Apalagi, jarang pengendara mengalah dan semua ingin melaju tanpa memperhatikan sesama pengendara lainnya.

"Tadi ada ibu-ibu pakai motor di depan saya hampir ditabrak pengendara lain dari arah pasar jalan Rahadi Usman. Kalau lampu merah mati sepanjang hari begini bisa bahaya, takut ada yang kecelakaan," ucap dia, Rabu (8/2/2017).

Selain itu kata Hadiyanur, jalan tersebut sering dilalui pengendara, karena merupakan akses masyarakat menuju ke pasar.

"Daerah sini cukup padat, pengendara banyak lalu lalang, sudah tahu lampu merah mati harusnya ada petugas dari instansi terkait yang mengatur lalu lintas," kata dia.

Sementara itu, perbaikan petugas dishub mengatakan padamnya traffic light bukan disebabkan kerusakan pada perangkat tetapi terjadinya pemadaman listrik dari PLN.

"Ini matinya bukan karena kerusakan. Tapi pemadaman listrik. Jika ada traffic light yang rusak, akan segera kami perbaiki," tutur dia. (RIAN NAFARIN LUFFI/B-11)