Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Alur Sungai Sekonyer yang Rusak karena Tambang Liar akan Dinormalisasi

  • Oleh Raden Aryo Wicaksono
  • 08 Februari 2017 - 22:46 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Sungai Sekonyer Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), yang tercemar tambang liar, perlu segera dinormalisasi. Bila dibiarkan, dapat memicu pembukaan hutan dan pencurian kayu di dalam kawasan Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP).

"Setelah bersih dari aktivitas tambang, sungai itu mau kita normalisasi. Rencananya mau kita gandeng perusahaan-perusahaan sekitar itu. Karena normalisasi itu butuh alat berat dan perusahaan-perusahaan itu pasti punya alat berat. Tapi yang penting harus bersih dulu," kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I, Balai TNTP, Saut Manalu, Rabu (8/2/17).

Menurutnya, normalisasi alur sungai ini menjadi penting sebab Sungai Sekonyer merupakan batas alam kawasan TNTP. Kini, akibat alur sungai yang rusak, batas kawasan TNTP menjadi tidak jelas dan memicu terjadinya konflik petugas dan penambang.

"Sekarang di lapangan itu kita tidak tahu lagi, mana alur sungai yang asli. Kalau ada penambang yang beraktivitas, kita bingung mengusirnya. Karena kita tidak tahu batas kawasannya," ujar Manalu.

Berdasarkan data Orangutan Foundation International (OFI), perusakan alur Sungai Sekonyer terjadi di sejumlah titik. Terparah terjadi di daerah Hampalam dan Danau Kawah. Perusakan alur sungai akibat aktivitas tambang liar di daerah mengakibatkan pendangkalan dan pencemaran sungai.

"Perusakan alur sungai itu juga memicu terjadinya pembukaan hutan. Banyak terjadi pencurian kayu di dalam kawasan TNTP. Jenis Tembaras dan Idat. Kayu-kayu itu digunakan untuk membuat lanting dan juga stik atau tongkat penyangga selang alat sedot tambang," imbuh Field Director OFI, Fajar Dewanto, Rabu (8/2/17). (RADEN ARIYO/B-10)

Berita Terbaru