BORNEONEWS, Pulang Pisau - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Pulang Pisau harus mampu melakukan terobosan untuk menggairahkan industri pariwisata di Bumi Handep Hapakat. Harapan itu disampaikan Anggota DPRD Pulang Pisau, Dwi Erlina saat ditemui Borneonews di kantornya, Rabu (8/2/2017).

"Harus mampu melakukan terobosan melalui promosi wisata dan budaya daerah dan sebagainya serta mengundang pihak ketiga untuk dapat berinvestasi dalam bidang pariwisata," kata Dwi Erlina.

Ia juga berharap Pendapatan asli daerah (PAD) tidak hanya bergantung padasektor-sektor tertentu saja. Namun juga harus mulai melirik ke sektor pariwisata. Sebab, selama ini wilayah Pulang Pisau memiliki potensi wisata yang sebenarnya bisa dijual keluar dan menjadi nilai tambah bagi pendapatan daerah.

Menurut politisi partai Nasdem ini, sudah banyak daerah di Kalteng mulai mengembangkan wilayahnya menjadi destinasi wisata bahkan menjadi andalan untuk pemasukan daerah.

"Kalau sektor ini serius digarap akan banyak usaha dari hilir ke hulu yang bisa dikembangkan. "Menurutnya sektor wisata ini perlu diintegrasikan juga dengan sektor lainnya, seperti pembuatan rest area karena Pulang Pisau menjadi wilayah transit dengan memilih lokasi yang menarik, sehingga masyarakat tertarik dengan Pulang Pisau, serta berbagai fasilitas untuk menarik wisatawan mau berkunjung ke Pulang Pisau," katanya.

Menurut Dwi, posisi Kabupaten Pulang Pisau sangat strategis, berada di tengah-tengah dua ibukota Provinsi merupakan bagian dari potensi yang dapat dikembangkan. "Sebagai lokasi persinggahan transportasi di dua provinsi tersebut, bisa menjadi peluang untuk menciptakan Kabupaten Pulang Pisau sebagai tempat yang menarik. Sehingga masyarakat yang dari luar tidak hanya sekedar lewat saja, melainkan berkunjung karena menikmati pariwisata yang ada di Pulang Pisau," pungkas dia. (JAMES DONNY/B-8)