Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Embrio Provokasi Pilkada sudah Muncul

  • Oleh Cecep Herdi
  • 09 Februari 2017 - 12:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Anggota Komisi lX DPR RI Dapil Kalimantan Tengah, Hang Ali Saputra menegaskan, dalam Pilkada Kotawaringin Barat 2017, sudah terdeteksi adanya embrio-embrio provokasi kepada masyarakat. Berbagai macam isu yang dilemparkan untuk memprovokasi masyarakat mulai tercium.

"Seperti laporan adanya isu warga asli harus mendukung calon pimpinan daerah yang asli dari daerahnya. Ini salah satu contoh provokasi yang bisa menimbulkan konflik Pilkada, terutama antarsuku," kata Hang Ali Saputra, Kamis (9/2/2017).

Begitu juga sebaliknya, tambah Hang Ali, masyarakat pendatang atau di luar suku asli Kalteng harus memilih calon yang juga berasal dari pendatang.

Terlebih, pesta demokrasi Kobar 2017 ini menghadirkan 5 calon kepala daerah yang datang dari berbagai suku.

"Pilkada terbuka seperti ini rawan memicu konflik. Isu seperti ini harus bisa dicegah dan penegak hukum harus bekerja keras menghalau potensi-potensi yang akan menimbulkan konflik," ucap wakil rakyat yang membidangi permasalahan Tenaga Kerja & Transmigrasi, Kependudukan, Kesehatan itu untun Kalteng ini.

Ia menyampaikan, demokrasi harusnya bisa memdewasakan masyarakat. Terlebih pesta demokrasi ini dibayar dengan harga mahal.

"Tahun 2017 Kalteng ada dua Kabupaten yang menjalankan Pilkada, kemudian tahun 2018 akan ada 11 Kabupaten yang melaksanakan Pilkada. Puncaknya 2019. Ini yang harus dijaga betul supaya Pilkada Kobar aman dan bisa menjadi contoh untu Pilkada selanjutnya," tutup dia. (CECEP HERDI/N).

Berita Terbaru