Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Minyak Mentah Diestimasi US$65/Barrel, Bagaimana dengan Minyak Sawit

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 09 Februari 2017 - 11:46 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Harga minyak mentah dunia diperkirakan akan menguat hingga US$65 per barrel pada akhir 2017, ditopang pemangkasan produksi oleh negara anggota OPEC dan non-OPEC.

Menurut analis OCBC Bank yang berbasis di Singapura, Wellian Wiranto, menguatnya harga minyak mentah ini tampaknya juga akan mendongkrak harga komoditas lain, seperti gas alam cair dan minyak sawit.

'Menguatnya harga minyak mentah dan harga komoditas merupakan berkah bagi perekonomian Malaysia, karena negeri ini merupakan eksportir komoditas,' ujar Wellian seperti dikutip The Star, Kamis (9/2/2017).

Berbicara kepada wartawan terkait dengan Outlook Ekonomi 2017, Wellian mengatakan harga minyak berhasil menahan penurunannya dalam beberapa pekan terakhir setelah sejumlah anggota OPEC dan produsen besar lainnya mulai berkomitmen untuk memangkas produksi mulai Januari lalu.

"Dengan mulai pulihnya harga minyak dunia, maka harga komoditas lain akan mengikuti," ujarnya.

Harga minyak mentah Brent berada di kisaran harga US$55,80 per barrel pada perdagangan Rabu (8/2/2017). Sebelum adanya kesepakatan pemangkasan produksi, harga minyak mentah berada di bawah kisaran US$50 per barrel.

Sementara itu, futures minyak sawit untuk kontrak April, 1FCPOc3, di Bursa Malaysia Derivatives Exchange menanjak 1,2 persen ke level 3.119 ringgit ($702,79) per ton pada sesi pertama perdagangan Rabu. Harga kontrak itu sempat menguat menuju 3.123 ringgit pada awal perdagangan, yang merupakan level tertinggi sejak 25 Januari. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru