Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Tes Calistung Bukan Syarat Utama Masuk SD

  • Oleh Rian Nafarin Luffi
  • 09 Februari 2017 - 21:48 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyatakan tes baca tulis dan berhitung (calistung) tidak digunakan sebagai syarat masuk sekolah dasar. Kebijakan itu bahkan diberlakukan sebelumnya terbitnya larangan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Kepala Seksi (Kasi) Peserta Didik dan Pengembangan Karakter SD Disdik Kotim, Wahyudi menyebutkan, persyaratan utama untuk masuk SD adalah umur yang mencukupi. Sementara tes calistung tidak diperbolehkan. Meski, ada beberapa sekolah yang menerapkan tes tersebut.

"Memang ada sekolah yang menggunakan tesnya. Hanya saja itu menjadi tes akhir seleksi jika kapasitas sekolah terbatas, tapi peminat sekolah tersebut banyak. Seperti sekolah-sekolah favorit," kata Wahyudi, Kamis (9/2/2017).

Misalnya, lanjutnya, kapasitas sekolah untuk siswa baru itu ada dua kelas, dengan kapasitas satu kelasnya maksimal untuk 32 orang. Tetapi karena dianggap masyarakat sekolah tersebut sekolah favorit, mendaftar masuk sekolah tersebut ada 200an siswa. Jika setelah melakukan seleksi umur peminat yang tersisa masih banyak dan melebihi kapasitas yang bisa dimuat sekolah tersbeut, barulah tes calistung digunakan sebagai tes akhir.

Meski begitu Wahyudi menegaskan, sekolah-sekolah di Kotim umumnya saat ini tidak ada yang melaksanakan penjaringan siswa menggunakan tes calistung. Sebab sudah jadi tugas guru SD untuk mengajarkan baca, tulis, dan berhitung kepada para siswa.

Apalagi selama ini, pihak disdik Kotim juga rutin memberikan surat edaran ke sekolah-sekolah mengenai larangan penggunaan tes calistung untuk seleksi masuk SD. Surat edaran tersebut di bagikan setiap tahun menjelang tahun ajaran baru sekolah dan merupakan bagian dari sosialisasi. 

"Jadi tes Calistung itu adalah cara terakhir, hanya untuk menanggulangi terjadinya peminat yang melebihi kapasitas. Tapi yang pasti itu bukan syarat utama masuk  SD," tandasnya. (RIAN NAFARIN LUFFI/B-11)

Berita Terbaru