BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Ibramsyah mengungkapkan, dugaan tak terpenuhinya jam belajar mengajar normal di SD dan SMP Satap Desa Sungai Sekonyer, seperti yang dilaporkan warga desa setempat beberapa waktu lalu, tengah didalami.

Sejauh ini, para kepala sekolah dan guru yang mengajar di SD dan SMP Satap Desa Sungai Sekonyer, telah memenuhi pemanggilan dan juga telah menjalani pemeriksaan di Cabang Disdibud Kecamatan Kumai, Jumat (10/2/17).

Ibramsyah mengaku belum dapat memberi gambaran mengenai ada tidaknya sanksi yang akan dikenakan kepada para guru dan kepala sekolah yang diduga tak memenuhi tugasnya sesuai ketentuan standar pendidikan yang berlaku. Sebab, hasil pemeriksaan terhadap para guru dan kepala sekolah SD dan SMP Satap Desa Sungai Sekonyer belum pihaknya terima.

"Kemarin sudah saya panggil para guru dan kepala sekolahnya. Dan hari ini (10/2/17), mereka diperiksa oleh pihak cabang dinas di Kumai. Nanti, cabang dinas akan memberi rekomendasi kepada dinas kabupaten. Rekomendasi itu berdasarkan hasil pemeriksaan. Sanksinya tergantung BAP-nya (berkas acara pemeriksaan). Tapi sampai sekarang hasilnya belum disampaikan," kata Ibramsyah, Jumat (10/2/17).

Seperti diberitakan sebelumnya, anak-anak sekolah di desa ini umumnya hanya belajar beberapa jam saja setiap harinya. Biasanya belajar mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB. Lantaran sebagian besar guru yang mengajar di SD maupun di SMP Satap di desa itu merupakan guru pendatang.

"Hampir tiap hari datang pukul 07.30 WIB. Padahal anak-anak itu sudah ada di sekolah dari pukul 07.00 WIB. Itu masih bisa dimaklumi karena alasan transportasi. Karena guru-guru itu kebanyakan tidak tinggal di desa. Tapi yang jadi masalah pulangnya. Pukul 10.00 WIB sudah pulang," ujar Sekretaris Desa Sungai Sekonyer, Taufik, Selasa (31/1/17). (RADEN ARIYO/B-10)