Aplikasi Pilkada Terintegrasi dengan Excel

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sehari Jelang Coblosan, Panwaslih Tangani Laporan Tuduhan Politik Uang

  • Oleh Cecep Herdi
  • 14 Februari 2017 - 13:10 WIB

BOREONEWS, Pangkalan Bun - Sehari jelang pencoblosan Pilkada Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) 2017 tensi politik menghangat. Salah seorang calon wakil bupati, Gusti Moch Awaluddin didampingi sejumlah orang beratribut organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP), melaporkan operasi tangkap tangan (OTT) politik uang ke Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kobar, Senin (14/2/2017) malam. Laporan itu kini berada dalam penanganan Pantia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kobar.

"Kita belum bisa membenarkan atau tidak, ini masih pengumpulan saksi-saksi. Tunggu prosesnya hingga selesai saja karena kami juga harus hati-hati dalam pemeriksaan," kata Triyoyo Hepi, Selasa (14/2/2017) pagi.

Awaluddin mengatakan, politik uang itu terjadi di SP 6 Kecamatan Pangkalan Lada, Kobar, Senin (13/2/2017) malam. Ia menyebut pelaku orang DPC PKS (Partai Keadilan Sejahtera), dengan barang bukti Rp100 ribu. "Barang bukti sudah kita serahkan semua. Kemudian prosesnya kami serahkan pada Panwas dan aparat keamanan," jelasnya, di Sekretariat Panwaslih Kobar, Senin (13/2/2017) malam.

Namun, tuduhan OTT politik uang itu dibantah oleh pihak PKS. Melalui kronologi yang peristiwa itu yang diterima Borneonews dari Wakil Ketua PKS Kobar, M. Samsudinnur, disebutkan awalnya Fa dan Ustaz Z ngobrol di rumah Fa, sepulangnya dari masjid menunaikan salat Isya. Tak beberapa lama pria berinisial A, tetangga Fa, datang dan ikut mengobrol.

Setelah asyik ngobrol tiba-tiba A minta uang sama Fa. Waktu itu Fa menyimpan uang RpRp100 ribu di kantong baju, langsung dikasih dengan tanpa transaksi apapun untuk memilih calon tertentu dalam pilkada. Dan uang itu tidak disimpan dalam kantong atau dompet oleh A, tetap saja dilantai, ditutup sama kotak rokok.

"Selang beberapa menit datanglah Tim Sidin (Desi Hercules- Gusti M Awaludin) dan PP (Pemuda Pancasila) Lada menangkap. Kemudian langsung dibawa ke Panwas Kecamatan Lada. Sempat diinterogasi di situ si A dan dia mengaku disuruh Tim Sidin. Kemudian langsung lanjut dilimpahkan ke Panwas Kabupaten."

Dalam insiden itu telepon seluler Fa dirampas. "(Kami) Menunggu bantuan Tim Nurani (Koalisi delapan partai, termasuk PKS yang mengusung Pasangan Nurhidayah-Ahmadi Riansyah) untuk membuat pengaduan masalah perampasan HP Fa." (CECEP HERDI/B-10)

Berita Terbaru