Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Makassar Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Indonesia Bisa Kendalikan Harga CPO, Ini Syaratnya

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 14 Februari 2017 - 11:50 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Meski sebagai penghasil terbesar minyak sawit dunia, namun Indonesia belum mampu mengendalikan harga komoditas tersebut dan justru bergantung pada perdagangan di bursa Malaysia.

Potensi kelapa sawit Indonesia yang besar dan peringkat pertama penghasil minyak sawit mentah (CPO) dunia. Untuk itu, pemerintah bisa mengupayakan pusat perdagangan di dalam negeri dan tidak bergantung dengan bursa perdagangan di Malaysia.

"Sampai saat ini, Indonesia tidak punya pusat perdagangan, hanya ada di Malaysia. Di Malaysia, karena dulu mereka penghasil utama CPO, jadi bangun infrastruktur perdagangan dan jadi pusat transaksi minyak nabati dunia," kata Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Investasi Kaltim, Alexander Sumarno, kepada pers di Jakarta, Selasa (14/2/2017).

Saat ini, menurut Alex, Indonesia produsen utama CPO dan mencapai 65% dari pasar dunia. Indonesia tidak boleh ketinggalan meskipun pengusaha Malaysia juga berinvestasi di Indonesia.

"Jika pusat perdagangannya bisa pindah ke Indonesia, pengendalian harga maupun produk bisa lebih leluasa. Meskipun susah dan perlu waktu, namun dengan berbagai potensi yang dimiliki Indonesia, pemerintah perlu melakukan terobosan tersebut," papar dia.

Alex menambahkan, daerah-daerah penghasil sawit di Kalimantan dan Sumatera bakal mendapatkan keuntungan berkali lipat jika hal itu terwujud.

"Pengusaha dan petani semakin sejahtera, penerimaan pajak pasti jauh lebih besar. Begitu pula dengan industri hilir yang turut berkembang," ujar Alex. (NEDELYA RAMADHANJI/m)

Berita Terbaru