BORNEONEWS, Kuala Pembuang - Hama tikus hingga kini masih mengancam petani padi di Desa Mekar Indah, Kecamatan Seruyan Hilir Timur, Kabupaten Seruyan. Bahkan, pada musim panen 2016 lalu, hama tikus menyebabkan penurunan hasil panen hingga 50% dibanding tahun sebelumnya.

"Waktu kita panen di 2016, produksi padi yang dihasilkan turun hampir 50 persen karena diserang hama tikus. Ada sekitar satu hektare lebih lahan rusak yang tidak bisa dipanen," kata Siko, Ketua Kelompok Tani Karya Makmur, Desa Mekar Indah, Selasa (14/2/2017).

Meskipun lahan pertanian yang dikelola cuma beberapa hektare saja jumlahnya, namun gagal panen untuk lahan seluas satu hektare sangat merugikan petani.

"Yang terjadi tahun kemarin merupakan serangan hama tikus terbesar dibandingkan tahun sebelumnya. Kalau dulu biasa kita panen padi hingga 30 ton lebih, sekarang cuma sekitar 16 ton saja," ujarnya.

Terkait serangan hama tikus itu, sambung dia, petani dibantu penyuluh dinas bersama-sama melakukan pembasmian hama dengan penggunaan racun tikus.

"Upaya bersama yang kita lakukan untuk mengusir hama tikus itu membuahkan hasil. Meskipun tidak seberapa. Kita berharap ada upaya pencegahan baru dari dinas terkait, agar serangan hama tidak terulang di musim panen berikutnya," harap dia. (PARNEN/B-11)