BORNEONEWS, Sampit - Banyaknya tempat hiburan malam (THM) di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) membuat sejumlah masyarakat geram, apalagi ada beberapa yang dibangun di dekat sekolah. Untuk itu Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kotim Amrullah Hadi meminta instansi terkait harus menelaah dan tidak sembarangan mengeluarkan izin mendirikan THM.

"Sebelum izin dikeluarkan harusnya dilihat dulu lingkungan sekitarnya. Apakah cocok atau tidak didirikan tempat hiburan," ujar Amrullah, Kamis (16/2/2017).

Kenyataan yang terlihat saat ini masih ada THM yang berdekatan langsung dengan sekolah. Sehingga hal itu bisa berdampak negatif.

Selain itu, banyaknya THM yang berdiri juga harus diwaspadai. Karena bukan tidak mungkin adanya prostitusi dan pornografi di tempat tersebut. Sehingga pengawasan sangatlah perlu dilakukan.

"Pengawasan harus diperketat, jangan sampai THM digunakan untuk tempat peraktek prostitusi," lanjut Amrullah.

Tidak hanya itu, pengunjung THM juga harus siperhatikan. Jangan sampai anak dibawah umur datangbketermpat itu diatas pukul 21.00 WIB. Dan ituharus dilarang oleh pemilik tempat hiburan.

Untuk di Kota Sampit sendiri, cukup banyak tempat hiburan malam, mulai dari tempat karaoke, hingga diskotik. (MUHAMMAD HAMIM/B-5)