Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Indramayu Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kualitas Produk Pertanian di Kobar Harus Mampu Bersaing

  • 16 Februari 2017 - 20:22 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terus berupaya meningkatkan kualitas produk pertanian. Ke depan, semua produk harus mampu bersaing. Tidak hanya antardaerah, melainkan antarnegara. "Ajang persaingan produk pertanian semakin ketat, tidak hanya dengan daerah lain. Namun, persaingan global," beber Pj Bupati Kobar, Nurul Edy, Kamis (16/2/2017).

Saat ini, lanjut Nurul Edy, Indonesia tengah bersiap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA), persaingan akan terjadi pada semua sektor, termasuk produk pertanian.

Mendorong peningkatan daya saing, Pemkab Kobar terus melakukan upaya peningkatan kualitas produk-produk dari sektor pertanian. Salah satunya adalah penggunaan teknologi yang lebih maju dan obat pertanian mutakhir.

"Petani harus membiasakan diri menggunakan bahan-bahan organik dalam budidaya pertanian mulai dari pemupukan sampai dengan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) baik hama maupun penyakit tanaman," ujarnya.

Ia menegaskan, saat ini Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) harus lebih keras lagi memberikan bimbingan dan juga pemahaman kepada para petani agar pengetahuan petani terutama tanaman pangan bisa lebih baik lagi. Pemberlakuan MEA nanti, jangan dianggap remeh oleh sektor pertanian.

Menurutnya, bagi yang tidak mempersiapkan diri menghadapi MEA mulai sekarang, maka produk pertaniannya akan terpuruk dan tak mampu bersaing. "Siap atau tidak kita akan menghadapi MEA," sebutnya.

Lanjut Pj Bupati, dewasa ini tren mengonsumsi sayuran dan produk organik pertanian sedang digandrungi masyarakat. Oleh karena itu, dengan kemampuan produksi mandiri dan dipasarkan ke pasar lokal, petani Kobar diharapkan mampu menerapkan pertanian organik.

"Memang penggunaan obat pembasmi hama organik tidak seperti pestisida yang langsung mati, tetapi residu yang ditinggalkan bahan kimia berbahaya tersebut sangat berdampak bagi lingkungan dan kesehatan konsumen," katanya.

Dia menambahkan, agens hayati (obat pembasmi hama organik) cara kerjanya lambat, tapi sangat ramah bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Karena itu lanjutnya jika penggunaannya terus dilakukan maka khasiatnya akan semakin terlihat pada produk pertanian.

"Gunakan pestisida sebagai langkah terakhir jika memang agens hayati benar-benar tidak lagi mampu mengendalikan hama yang menyerang tanaman," pungkasnya.(FAHRUDDIN FITRIYA/B-2)

Berita Terbaru