Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Teknologi Pertanian di Kobar Perlu Dievaluasi

  • 16 Februari 2017 - 20:44 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Metode dan penerapan teknologi pertanian di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) perlu dievaluasi. Minimnya pengetahuan dan penerapan metode yang kurang tepat serta penggunaan teknologi yang minim menjadikan hasil pertanian masih rendah.

Dengan kondisi itu, Pemkab Kobar akan terus melakukan evaluasi khususnya terhadap program-program strategis pertanian di Kobar mulai hulu hingga hilir agar hasil produksi pertanian meningkat.

Pejabat Bupati Kobar Nurul Edy mengatakan, selama ini pihaknya terus berusaha meningkatkan hasil produksi pertanian. Di mana salah satunya dengan memperbaiki teknologi pertanian yang harus ditingkatkan.

Kemudian hal lainnya yakni dengan melakukan evaluasi agar hasil petani di Kobar mampu bersaing dengan petani dari pulau Jawa dan daerah lain yang sudah maju. Di mana dalam satu hektare sawah menghasilkan gabah kering hingga belasan ton sementara di Kobar masih kurang dari 5 ton.

"Sebenarnya sudah ada peningkatan hasil produksi petani kita. Tapi memang masih jauh dengan hasil petani yang ada di Jawa. Sehingga kami terus melakukan evaluasi dari hulu hingga hilir," kata Nurul Edy, Kamis (16/2/2017).

Evaluasi akan meminimalisasi kesalahan pada petani ataupun dari pemerintah sendiri yang kurang memberikan sosialisasi. Sehingga hasil juga kurang melimpah atau ada sistem yang salah mulai dari pemupukan ataupun hal lainnya karena ini ada pengaruhnya.

"Yang jelas hal ini masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Dinas Pertanian dan peternakan untuk terus menggenjot agar petani bisa menghasilkan produksi yang banyak," ujarnya.

Tentu pemkab Kobar berharap peningakatan hasil produksi yang setiap tahun dicapai itu bisa terus digenjot. Terlebih dengan membuka sawah yang banyak agar petani bisa lebih sejahtera kedepan. "Kalau hasil produksinya tinggi, maka petani juga semangat untuk terus bertani. Termasuk hasilnya juga ikut dipasarkan di Kobar," bebernya.

Dengan begitu, angka kesejahteraan bagi petani juga dapat dilihat dari segi pendapatan per kapita para petani. Sehingga petani bisa hidup sejahtera lagi. Terlebih di Kobar juga bisa mewujudkan swasembada pangan dan mengurangi beras dari luar masuk ke kobar.

Sementara itu,  Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Holikultura dan Perkebunan, Kamaludin menyebutkan, tahun 2017 ini pihaknya akan menyalurkan sejumlah bantuan ke petani. Di antaranya, alat mesin pertanian (Alsintan) dan bibit tanaman pertanian.

"Khusus untuk bibit pertanian kami akan salurkan tanaman pertanian yang dikelola dengan cara organik atau tanpa menghunakan pupuk dan obat-obatan pertanian dengan bahan kimia," tandasnya. (FAHRUDDIN FITRIYA/B-2)

Berita Terbaru