BORNEONEWS, Pulang Pisau - Asisten II Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau, Tiswanda mengatakan desa harus mandiri dan memiliki inovasi dalam melaksanakan badan usaha milik desa (BUMDes). Misalnya hasil pengelolaan madu yang dilakukan oleh masyarakat Desa Buntoi.

Selain itu pembuatan empeng jagung di Desa Mantaren II juga meciptakan lowongan dan pekerjaan. "Patut dicontoh, karena desa memiliki lebel sendiri sehingga dikenal luar dengan hasil yang menjanjikan ini," katanya, Jumat (17/2/2017).

Demikian juga keberadaan hutan desa sebagai badan usaha dapat dilakukan secara swakelola dengan menggunakan dana desa untuk menciptakan kemandirian.

Dia mengatakan dalam mendukung usaha masyarakat desa maka pemerintah kabupaten akan segera meningkatkan upaya dari desa melalui simpan pinjam koperasi guna menjadikan masyarakat mandiri.

Bupati Pulang Pisau Edy Pratowo juga mendukung agar potensi daerah dapat diberdayakan dan ditingkatkan melalui simpan pinjam koperasi.

"Potensi daerah akan dibantu berupa peralatan simpan pinjam koperasi yang diharapkan kementerian, sehingga dapat mensejahterakan masyarakat," Imbuhnya.

Menurut Edy, dengan adanya koperasi sebagai simpan pinjam masyarakat perdesaan akan bermanfaat terhadap usaha desa yang merupakan potensi daerah dan dapat meningkatkan sumber daya manusia.(JAMES DONNY/B-6)