Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Apakah Tren Pelemahan Harga Minyak Sawit Jangka Panjang

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 18 Februari 2017 - 09:46 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Dalam beberapa hari terakhir, harga minyak sawit cenderung melemah sehingga jatuh di bawah level 3.000 ringgit per ton.

"Secara fundamental produksi sawit meningkat tapi permintaan ekspor tak menentu," kata pelaku pasar di Kuala Lumpur, Jumat (17/2/2017), seperti dilansir Reuters.

Futures minyak sawit untuk kontrak Mei, 1FCPOc3, di Bursa Malaysia Derivatives Exchange anjlok 2,4 persen menjadi 2.859 ringgit ($642,33) per ton pada akhir perdagangan.

"Rentang pergerakan harga minyak sawit dalam jangka pendek adalah 2.800 ringgit-3.000 ringgit," kata pelaku pasar tersebut.

Ia mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk menentukan apakah saat ini adalah awal dari fase pelemahan harga minyak sawit.

Dalam beberapa pekan terakhir, harga minyak sawit telah menyentuh level tertinggi dalam lebih dari empat tahun di tengah ketatnya pasokan akibat masih belum pulihnya produksi.

Panen tandan buah segar sawit masih merasakan dampak dari El Nino, tapi diperkirakan pulih pada semester kedua tahun ini. Kondisi ini yang melambungkan harga minyak sawit belakangan ini, kata sejumlah analis.

Menurut mereka, tingginya harga minyak sawit telah memicu banyak pelaku pasar beralih ke minyak kedelai, yang membuat harga minyak sawit rontok seperti saat ini.

Hal itu tergambar dari turunnya permintaan minyak sawit di pasar global pada 10 hari pertama Februari, dibanding periode yang sama bulan sebelumnya.

Dengan kembali rendahnya harga minyak sawit, diperkirakan akan kembali membujuk pasar komoditas global untuk melirik minyak sawit. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru