Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Lampung Timur Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pemkab Seruyan Diharapkan Memperketat Peredaran Rokok

  • Oleh Untung Wahyudi
  • 20 Februari 2017 - 05:56 WIB

BORNEONEWS, Kuala Pembuang - Pemerintah Kabupaten Seruyan diharapkan membuat kebijakan dalam peredaran rokok. Misalnya, dengan memperketat, seperti di negara-negara lain, rokok itu hanya dijual di mall. Anak-anak yang akan membeli rokok harus memperlihatkan kartu identitas, hanya anak berusia di atas 18 tahun yang diperbolehkan membeli rokok.

"Sanksi mereka yang jual rokok ke anak-anak bisa  dalam bentuk perda. Sehingga tidak semua bisa beli, anak-anak kecil enggak boleh beli. Orang tua pun diberikan sanksi kalau memberikan rokok, di dalam rumah juga ada aturan soal di mana boleh merokok dan sebagainya. Sangat teratur sekali," kata anggota Komisi III DPRD Seruyan, di Kuala Pembuang, kemarin.

Politisi PKB ini mengungkapkan, perlu aturan ketat untuk mengatasi anak-anak yang semakin banyak kecanduan rokok. Dengan aturan itu, menjadikan menjual rokok kepada anak-anak juga dikategorikan kejahatan dan bisa berujung pada pengadilan. "Saya berharap, tidak boleh ada toko yang menjual rokok didekat sekolah, rumah sakit, dan instalasi umum lain."

Arita prihatin karena sekitar 54 persen anak sekolah sudah merokok. Karena itu, kata dia, penyelamatan anak sekolah tersebut untuk menghindari bahaya merokok sangat penting. Karena dari efek rokok yang banyak menyebabkan kanker paru-paru, keguguran, termasuk kanker serviks, dan gangguan jantung," kata Arita di Kuala Pembunag, kemarin.

Dia melihat, perlu ada peraturan khusus untuk menyelamatkan korban-korban terutama kepada  anak yang masih sekolah. Ada Perpres Nomor 109/2012 untuk melarang anak-anak merokok tapi masih ada toko-toko yang jual ke anak-anak. 

Pada jaman sekarang ini, semua serba ada dan kemajuan teknologi semakin canggih, bahkan banyak juga pengaruhnya terhadap anak, baik positif maupun negatif. "Karena masih dalam usia sekolah menengah bahkan masih ada yang sekolah dasar sudah bisa mengikuti dan mencontoh perilaku orang dewasa, seperti halnya ngerokok," katanya.

Politisi partai PKB ini juga manambahkan, faktor merokok ini bisa menyebabkan berbagai macam dampak negatif terhadap anak, khususnya mengenai kesehatan. Bahkan  yang lebih parah lagi, merokok tersebut dilakukan saat hendak berangkat sekolah dan pulang sekolah.  "Hal ini harus menjadi perhatian kita bersama, baik orang tua, keluarga, sekolah maupun pemerintah sendiri," katanya.

Sekali lagi Ia berharap, kepada pihak orang tua, agar selalu mengontrol anaknya yang sedang berangkat sekolah maupun pulang dari sekolah. "Jika anaknya betul-betul ingin menjadi anak yang lebih baik, maka hendaklah orang tua harus mengantar dan menjemputnya," katanya. (UNTUNG WAHYUDI/PPOST/N).

Berita Terbaru