BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Harga minyak sawit diperkirakan akan mencoba menguji level support 2.879 ringgit per ton pada perdagangan awal pekan ini setelah akhir pekan lalu merosot tajam ke level terendah tiga bulan.

Estimasi itu diungkapkan analis pasar Reuters untuk teknikal komoditas dan energi, Wang Tao, seperti dikutip Reuters, akhir pekan lalu.

Menurut Wang Tao, setelah itu harga minyak sawit akan 'berkelana' di atas level tersebut atau menanjak menuju level resistance 2.959 ringgit per ton.

Pada perdagangan Senin (17/2/2017), futures minyak sawit untuk kontrak Mei di Bursa Malaysia Derivatives Exchange anjlok 2,4 persen menjadi 2.859 ringgit per ton menyusul ekspekltasi meningkatnya produksi dan melambannya permintaan ekspor untuk sawit Malaysia.

Sentimen negatif dari bursa komoditas global juga bakal menaungi perdagangan minyak sawit awal pekan ini. Akhir pekan lalu, harga minyak kedelai untuk kontrak Mei di Chicago Board of Trade melorot hingga 1,7 persen, sedangkan minyak kedelai kontrak Mei di Dalian Commodity Exchange anjlok 2,1 persen.

Harga minyak mentah yang bergerak dalam kisaran sempit akhir pekan lalu, juga dapat menjadi katalis negatif bagi pergerakan harga minyak sawit dan komoditas pangan lainnya. (NEDELYA RAMADHANI/m)