BORNEONEWS, Kasongan - Sejumlah warga Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Hiyang Bana Kecamatan Tasik Payawan hingga saat ini masih menunggu pembagian sertifikat lahan usaha (LU) II seluas satu hektare dari pemerintah.

"Kalau yang sertifikat untuk lahan pekarangan rumah dan sertifikat lahan usaha I (LU1) kami sudah menerima pertengahan tahun 2016 lalu. Yang masih kami tunggu adalah pembagian sertifikat untuk LU2 itu," tutur Dani, warga UPT Hiyang Bana Kecamatan Tasik Payawan, Senin (20/2/2017).

Dani berharap pemerintah tidak akan lama lagi untuk mengeluarkan sertifikat lahan usaha II bagi warga UPR Hiyang Bana tersebut.

Pasalnya dengan ada jaminan dokumen berupa sertifikat itu, maka lahan yang ada di lokasi transmigrasi itu memiliki nilai jual.

"Artinya bukan kami mau menjual lahan itu kalau sudah keluar sertifikatnya. Tapi paling tidak lahan di UPT Hiyang Bana itu bisa sebagai jaminan di bank, misalnya kalau kami ingin mengajukan kredit," kata Dani.

Dani mengaku sebelumnya ia dan sejumlah warga UPT Hiyang Bana lainnya sudah pernah mendatangi perbankan guna mencari informasi terkait kredit itu.

"Untuk yang lahan usaha I, pihak bank bisa mengeluarkan dana tapi jumlahnya tidak sesuai keinginan. Kalau sertifikat lahan usaha II itu sudah ada mungkin bisa lebih besar," kata Dani. (ABDUL GOFUR/B-11)