Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Tekanan Pada Harga Minyak Sawit Kian Kuat

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 22 Februari 2017 - 11:06 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Masa suram belum beranjak dari pasar minyak sawit pada perdagangan Selasa (21/2/2017), sehingga aksi jual terus berlangsung dan menekan harga hingga ke level terendah 15 pekan.

Pemicunya masih sama dengan beberapa sesi sebelumnya, yakni meningkatnya produksi sawit di Malaysia dan Indonesia, selain juga tekanan dari melimpahnya pasokan minyak kedelai di pasar. Hal ini membuat minyak sawit kalah bersaing dari sisi harga.

Futures minyak sawit untuk kontrak Mei, 1FCPOc3, di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup merosot 1,7 persen menjadi 2.782 ringgit ($624,4) per ton pada sesi pertama perdagangan Selasa. Pada awal perdagangan, harga minyak sawit sempat menyentuh level 2.777 ringgit, yang merupakan level terendah sejak 8 November. Volume perdagangan tercatat sebanyak 73.468 lot.

"Produksi meningkat, dan ini merupakan sinyal pelemahan, apalagi ditambah dengan melimpahnya pasokan minyak kedelai," kata seorang pelaku pasar di Kuala Lumpur, seperti dikutip Reuters.

Sebenarnya panen tandan buah segar masih merasakan dampak dari El Nino, tapi ekspektasi pemulihan produksi pada semester kedua tahun ini menjadi penekan harga belakangan ini.

Adapun produksi sawit Malaysia selama 1-20 Februari turun 0,8 persen menjadi 733.288 ton, dari 739.367 ton pada periode bulan sebelumnya, menurut data surveyor Intertek Testing Services. Sedangkan data dari Societe Generale de Surveillance menyebutkan ekspor selama periode tersebut meningkat 1,7 persen menjadi 745.564 ton, dari 733.002 ton pada 1-20 Januari. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru