Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kepahiang Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Faktor Penggerak Harga Minyak Sawit Rabu (22/2/2017)

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 22 Februari 2017 - 11:16 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Para pelaku pasar di pasar komoditas pada perdagangan Rabu (22/2/2017) dihadapkan pada beberapa sentimen yang saling berlawanan, yang akan mempengaruhi pergerakan harga minyak sawit.

Sentimen negatif pertama yang akan direspons pelaku pasar dalah kejatuhan harga minyak sawit pada Selasa (21/2/2017) yang jatuh hingga ke level terendah dalam 15 pekan.

Futures minyak sawit untuk kontrak Mei, 1FCPOc3, di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup merosot 1,7 persen menjadi 2.782 ringgit ($624,4) per ton pada sesi pertama perdagangan Selasa. Pada awal perdagangan, harga minyak sawit sempat menyentuh level 2.777 ringgit, yang merupakan level terendah sejak 8 November. Volume perdagangan tercatat sebanyak 73.468 lot.

Tekanan juga datang dari melemahnya harga kedelai di AS dalam tiga sesi terakhir, meski sempat menguat pada awal perdagangan. Pemicunya adalah ekspektasi meningkatnya panen kedelai di Amerika Selatan, kata sejumlah analis yang dikutip Reuters.

Sementara sentimen positif muncul dari pasar minyak mentah, setelah harga minyak mentah melinjak sekitar 1 persen di tengah meningkatnya optimisme pasar terhadap komitmen anggota OPEC untuk memangkas produksi.

Minyak mentah West Texas Intermediate untuk kontrak April ditutup naik 55 sen, atau 1%, menjadi $54,33 per barrel. Sedangkan untuk kontrak Maret yang habis masa berlakunya pada Selasa, berakhir naik 66 sen, atau 1,2%, menjadi 54,06 per barrel.

Kenaikan harga minyak mentah ini didukung oleh pernyataan Sekjen OPEC Mohammad Sanusi Barkindo, yang menyebutkan efektivitas kesepakatan pemotongan produksi secara global sekitar 2%.

Tetapi Barkindo menyatakan bahwa masih terlalu dinilai untuk mulai memikirkan soal perpanjangan kesepakatan yang berlaku selama enam bulan itu menjadi enam bulan lagi hingga akhir 2017. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru