Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Hulu Sungai Tengah Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Siapa Mbah Gini Karyo dari Kaki Gunung Merapi di Rencana Pernikahan Panglima Burung

  • Oleh Yohanes S Widada
  • 22 Februari 2017 - 14:08 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Gnjang-ganjing rencana pernikahan seorang perempuan bernama Sri Baruno Jagat Prameswari dari Jakarta dengan tokoh ghaib dari Katingan bernama Panglima Burung itu terus berlanjut.

Dalam surat undangan acara ijab kabul pernikahan ghaib yang sudah beredar luas di kalangan para tokoh masyarakat itu tercantum nama tokoh yang turut mengudang. Disebutkan dua nama yang turut mengundang untuk hajatan itu. Yakni Keluarga Besar Ida Pandita Mpu Ketek Dwipayogi dari Singaraja, Bali dan Keluarga Besar Mbah Gini Karyo Redjo dari Dusun Ngentak Kaki Gunung Merapi, Magelang, Jawa Tengah.

Siapa Sri Baruno Jagat Prameswari, masih misterius. Seorang wanita yang akan menikah dengan Panglima Burung itu belum diketahui asal-usulnya secara jelas. Lalu siapa Mbah Gini Karyo Redjo yang disebut sebagai warga Dusun Ngenthak di kaki Gunung Merapi itu

Penelusuran Borneonews.co.id menemukan, Mbah Gini Karyo Redjo bernama asli Karyo Redjo. Pria berusia lebih dari 80 tahun itu memang penduduk asli Dusun Ngenthak, Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

'Mbah Karyo Redjo tinggal bersama anaknya. Usianya sudah cukup sepuh, lebih dari 80 tahun,' kata Eko Kalisno, mantan pelaksana tugas Kepala Dusun Ngenthak yang juga menjabat sebagai perangkat Desa Sumber.

Eko mengaku tahu persis siapa Mbah Karyo Redjo ini. 'Karena saya juga masih satu kerabat dengan Mbah Karyo Redjo,' tuturnya per telepon kepada Borneonews.co.id Rabu (22/2/2017) siang ini.

'Gini sebenarnya nama anaknya yang pertama. Karena itu ia biasa dipanggil Mbah Gini. Itu biasa dalam lingkungan masyarakat Jawa. Memanggil orangtua dengan sebutan nama anaknya,' lanjutnya.

Eko menuturkan Mbah Karyo Redjo memang dianggab sebagai 'orang tua' atau orang yang mengerti dan memiliki kemampuan spiritual. 'Orang yang datang dari berbagai daerah. Banyaklah''

Yang pasti, Mbah Karyo Redjo sudah lama hidup sendiri. Isterinya sudah meninggal. 'Ia kini tinggal bersama salah seorang anaknya. Mbah Karyo Rejo pun tidak pernah pergi ke mana-mana. Cuma di rumah.'

Eko menyebut beberapa nama anak Mbah Karyo Redjo. Diantaranya Gini, Mardiono, Sudi, Tini, Pranti dan Paryati. 'Tidak ada yang bernama Sri Baruno Jagat Prameswari.'

Sebagaimana diberitakan, polisi dari Polres Katingan, Kalimantan Tengah serius menanggapi rencana hajatan ini. Petugas intelijen hingga petugas pengamanan disiapkan untuk antisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi pada Selasa 28 Februari 2017 itu. (YOHANES WIDADA/B-6)

Berita Terbaru