Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Rejang Lebong Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

DPRD Lamandau Turun ke PKS Desa Kujan Telusuri Limbah Pabrik

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 22 Februari 2017 - 19:54 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik - Tujuh anggota DPRD Lamandau secara resmi mendatangi dua Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di desa Kujan, Kecamatan Bulik, Rabu (22/2/2017) sore, untuk menelusuri paparan bau limbah akibat aktivitas perusahaan ini.

Rombongan dipimpin Wakil Ketua II DPRD Lamandau Taufik Hidayat, didampingi anggotanya Martinus Maka, Wardiningsih, Triyono, Hadi Suyono, Mulyadi dan Herianto.

"Kami kesini menelusuri paparan bau limbah pabrik yang saat ini menjadi keluhan sebagian besar masyarakat. Di mana, paparan bau limbah diduga kuat berasal dari dua pabrik baru tersebut," tandas Taufik di sela kunjungannya.

PKS yang pertama dituju rombongan saat itu adalah pabrik milik PT Sumber Adinusa Lestari (SAL), yang lokasinya berada di sekitaran jalan Trans Kalimantan, Desa Kujan,

Tanpa basa-basi, begitu bertemu dengan perwakilan manegement perusahaan bernama Judiarto Marpaung, Taufik Hidayat langsung mengutarkan maksud dan tujuan kedatangannya beserta para rombongan, yakni ingin mengetahui situasi dan pabrik, utamanya perihal pengelolaan limbahnya.

Dipandu pihak manajemen perusahan, rombongan itu langsung diajak melihat sekeliling pabrik, termasuk melihat tempat penampungan/kolam pembuangan limbahnya.

"Kedatangan kami ini bukan apa-apa, hanya melihat dan mencari informasi awal atas adanya keluhan dari masyarakat, utamanya perihal bau limbah pabrik, dimana banyak masyarakat mengeluh dan mengaku cukup terganggu dengan bau limbah ini," kata Taufik Hidayat.

Hal yang sama juga disampaikan anggota DPRD lainnya seperti Herianto. Politisi Partai Golkar itu juga meminta agar PKS dapat mengelola limbah dengan sedemikian rupa sehingga baunya tidak terpapar jauh seperti sekarang ini.

"Bau limbah pabrik saat ini menjadi keluhan masyarakat, kita ingin tahu apa penyebabnya, apa ada kendala atau ada yang salah dalam pengolahannya atau seperti apa, kita juga ingin pastikan agar pengolahan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. Utamanya tidak mencemari lingkungan," katanya.

Dari pantauan Borneonews, rombongan anggota DPRD Lamandau kala itu terlihat menyusuri sejumlah bagian di pabrik PT SAL. Dari jarak yang cukup dekat mereka melakukan pemantaun ke sejumlah titik sembari meminta beberapa informasi wal di pabrik yang baru beroperasi sekitar tiga bulan terakhir ini.

Beberapa lokasi yang didatangi, antara lainadlah tempat penampuangan tandan buah segar (TBS), penggilingan buah, penampungan janjang kosong (jangkos), dan yang paling cukup lama adalah pemantauan di lokasi kolam pembuangan limbah cair, yang menjadi salahsatu sumber bau menyengat yang selama ini dikeluhakan.

Usai mengunjungi PT. SAL selama hampir 45 menit, rombongan kemudian melanjutkan perjalanan menuju PT Khatulistiwa Sinergi Omnidaya (KSO).

Penanggungjawab pabrik PT KSO Hono Kesmawanto  membenarkan bahwa bau limbah yang tercium di sekitar pemukiman warga Kujan khususnya berasal dari pabrik tersebut karena terbawa angin. (HENDI NURFALAH/B-5)

Berita Terbaru