BORNEONEWS, Sampit - Satuan Tugas (Satgas) Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Kotim sejauh ini banyak menerima surat kaleng perihal laporan pungli. Sayangnya, tidak ada bukti untuk menindaklanjuti laporan melalui surat kaleng itu.

'Cukup banyak surat masuk ke kami. Namun setelah kami konfirmasi dan klarifikasi ternyata alamat pengerimnya fiktif,' kata Ketua Pelaksana Satgas Saber Pungli Kotim, Kompol Bronto Budiono, Kamis (23/2/2017).

Bronto menyayangkan hal tersebut, karena informasi melalui surat kaleng itu bisa menjadi awal bergeraknya tim . Terkait itu, dia meminta masyarakat yang melaporkan dugaan pungli untuk datang langsung ke sekretariat Satgas Saber Pungli Kotim di kantor Badan Kesatuan Bangsa.

Tentunya, laporan yang masuk harus disertai sejumlah bukti untuk memudahkan pergerakan tim satgas saber pungli.

Sejauh ini, sejak pertama kali dibentuk, tim baru menangkap tangan seorang oknum pegawai terkait pungutan liar pengurusan surat tanah. Sanksi yang diberikan saat itu adalah pelanggaran disiplin pegawai negeri sehingga tidak sampai ke ranah pidana. 

'Tapi penindakan tetap akan dilakukan jika masih ada yang melakukan pungutan liar tersebut,' kata Bronto. (MUHAMMAD HAMIM/B-11)