BORNEONEWS, Palangka Raya ' Setelah pulang menghadiri acara di SMP Islam Terpadu Alqonita, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran secara mendadak berbelok menuju Hotel Dandang Tingang (DT) di Jalan Yos Sudarso, Palangka Raya, Jumat (24/2/2017) pagi.

Dia mengecek loby, kamar, dan lorong serta aula pertemuan hotel terbesar pada zamannya itu. Secara ringkas, hotel ini dulu dalam pengelolaan PT Banama Tingang Makmur (BTM). Dimana posisi pemerintah hanya pemberi penyertaan modal, namun kemudian karena kontribusi yang disetor untuk penerimaan daerah tidak lazim, akhirnya sekarang menjadi penguasaan pemerintah provinsi.

 Aset daerah itu ditarik menjadi 'urusan' Biro Aset Setda Kalteng. Lalu apa hasilnya orang nomor satu di Kalteng yang baru menjabat 9 bulan ini menelan kekecewaan. Secara fisik, dia menilai hotel tersebut kurang bersih. Pengelola kurang memerhatikan hal-hal yang menurutnya bisa ditata namun dibiarkan. Banyak semak di bagian belakang tidak dihiraukan.

Seperti kebiasaan gubernur yang selalu teliti masalah kebersihan, saat masuk mengecek beberapa kamar tipe suit pun dia langsung nyelonong ke kamar mandi dan mengecek kondisi kebersihan dan suplai airnya. Di sini gubernur berucap kurang terjaganya kebersihan demi service tamu.

'Banyak yang kurang diperhatikan, padahal ini yang selalu menjadi perhatian tamu. Pepohonan di luar yang jelek tidak dipangkas, semak belukar depan aula tidak dibersihkan, ini yang harus diperhatikan oleh manajemen. Kita harus hitung pangsa pasar,' tandasnya.

Sugianto bersiap membangun kembali DT, salah satunya dengan menelusuri dan menjajaki kembali kerjasama yang pernah dibuat oleh gubernur sebelumnya, Agustin Teras Narang, yang berencana melakukan pembangunan DT dengan salah satu pengembang hotel terkemuka, namun sampai kini tidak jelas jluntrungnya. (ROZIQIN/B-6)