BORNEONEWS, Puruk Cahu - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Murung Raya memprakarsasi gerakan Salat Subuh Berjamaah. Ini bagian dari pembentukan karakter bangsa, agar masyarakat Murung Raya (Mura), khususnya di Kota Puruk Cahu bisa lebih dekat dengan Sang Pencipta. Gerakan moral ini dilakukan secara bergantian dengan mendatangi masjid-masjid yang ada di seputaran Kota Puruk Cahu, ibu kota Kabupaten Mura.

"Kegiatan ini adalah gerakan atas dasar moral dan nonpolitik semata-mata untuk mengajak umat menggalakkan Salat Subuh berjamaah," ungkap Ketua MUI Murung Raya, Mislan Abrori saat kegiatan Salat Subuh berjamaah di Masjid Al-Jihad, Jalan Ahmad Yani, Kota Puruk Cahu, Sabtu (25/2/2017).

Untuk mengisi kegiatan tersebut, Mislan mengatakan sesudah salat subuh diisi dengan beberapa pengantar serta tausiyah dari tokoh-tokoh masyarakat atau agama yang ada di Kota Puruk Cahu.

"Untuk Maret 2017 mendatang tepatnya tanggal 18, giliran Masjid Baitullah, Jalan Untung Surapati Kota Puruk Cahu yang akan dikunjungi," tambah Mislan di hadapan jemaah yang jumlahnya lebih dari 40 orang tersebut.

Sementara itu salah seorang tokoh pemuda Murung Raya, Lukmanul Hakim sangat mendukung gerakan salat subuh berjamaah yang diprakarsai oleh MUI Mura ini sebab dinilai sangat positif, apalagi kalau diikuti oleh kalangan dari generasi muda.

"Saya mewakili para pemuda sangat mendukung acara ini. Ke depan diharapkan lebih banyak lagi jemaah yang hadir, lebih syukur lagi yang banyak itu dari generasi muda," ungkap Lukmanul Hakim, kandidat doktor (S3) Ilmu Politik di Universitas Diponegoro. (SUPRI ADI/N).