Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

"Mesin PLTU Asal Cina, Forget It!'

  • Oleh Yohanes S Widada
  • 26 Februari 2017 - 23:16 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Kelangkaan daya listrik menjadi hambatan utama pembangunan di Provinsi Kalimantan Tengah. Berbeda dengan Kalimantan Selatan dan Timur yang memiliki ketersediaan daya cukup, pembangunan di sana jauh lebih laju.

Kalimantan Tengah harus diakui sebagai pedalaman daerah yang mau tidak mau dinomorduakan. Provinsi ini selama ini mengandalkan dan tergantung pada pembangkit listrik yang ada di Asam-asam, Kalimantan Selatan.

Kini, Perusahaan Listrik Negara (PLN) sedang menggenjot selesainya konektivitas jaringan se-Kalimantan. Tapi konektivitas itupun tidak cukup, jika tidak didukung ketersediaana daya yang memadai.

Karena itulah di kawasan Kalimantan Tengah didorong adanya pembangkit-pembangkit swasta untuk berkontribusi memproduksi daya. Tetapi kenyataannya, para pelaku usaha yang berinvestasi di sektor pembangkit, baik PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) maupun PLTD, ternyata menghadapi berbagai kendala serius.

Demikian rangkuman diskusi antara Manager PLN Rayon Palangka Raya Mujiono dengan pimpinan Borneonews.co.id dan Palangka Post, Yohanes S Widada.

Salah satu kelemahan pembangkit swasta adalah cadangan modal yang rendah sehingga mengakibatkan operasional mereka sangat terganggu. Misalnya gangguan pembelian bahan bakar, pembalian suku cadang jika terjadi kerusakan dan sebagainya.

'Sebagai contohnya adalah PLTU PT Exploitasi Energi Indonesia (PT EEI) yang ada Kumai, Kotawaringin Barat,' kata Yohanes S Widada.

Mujiono menggambarkan, persoalan perusahaan swasta yang bergerak di bidang pembangkit listrik, bukan hanya itu.

'Persoalan serius yang mereka hadapi adalah pilihan mesin pembangkit yang salah. Mereka pada umumnya tergiur harga murah, tetapi mengabaikan kualitas. Mereka membeli mesin pembangkit produksi Cina, yang kualitasnya sangat tidak terjamin.'

Mujiono yang memang memiliki keahlian di bidang kelistrikan, tahu persis kelemahan mesin pembangkit asal Cina ini.

Dia mengaku miris karena perusahaan pembangkit yang menjadi partner PLN banyak yang mengoperasikan mesin pembangkit buatan Cina. Termasuk, pembangkit listrik yang ditunggu-tunggu masyarakat Kalimantan Tengah, yakni PLTU Buntoi, Puang Pisau adalah keluaran Cina.

Demam produk Cina ini tidak hanya melanda di pembangkit listrik. Menurut Mujiono juga terjadi pada pembelian bus (bus Trans Jakarta) dan Kereta Api. 'Saya tahu persis soal ini. Saya pernah berkunjung ke Cina. Pemerintah Cina sendiri tidak mau pakai produk Cina. Untuk kereta api, mereka mengoperasikan kereta api buatan Perancis. Saya di China naik kereta api buatan Perancis!'

Mujiono menggambarkan, bisnis di sektor pembangkit listrik sangat berat. Karena itu, tidaklah bisa disalahkan jika banyak investor yang akhirnya mundur teratur untuk berinvestasi di sektor pembangkit. Dengan kondisi pembangkit yang sehat dan baik saja untungnya tipis. 'Apalagi jika mesin pembangkitnya banyak masalah, sering rusak''

PLTU Kumai

Lalu apa yang akan dilakukan PLN jika pembangkit seperti PLTU Kumai (PT EEI) yang menopang kebutuhan listrik di Kotawaringin Barat itu rusak melulu Mujiono menggambarkan, tidak mustahil Kota Pangkalan Bun terancam black-out, alias gelap gulita total.

Sebagaimana diberitakan, saat ini mesin pembangkit PT EEI mengalami kerusakan. Akibatnya suplai listrik ke kota Pangkalan Bun terganggu. Untuk mencukupi kebutuhan secara merata, PLN melakukan pemadaman bergilir.

'Forget-it PT EEI. Lupakan itu PT EEI,' kata Mujiono. Ia tidak mau ambil resiko Pangkalan Bun suatu ketika benar-benar gelap gulita. Karena itu, ia mengambil kebijakan untuk mengoperasikan mesin diesel untuk mencukupi kebutuhan listrik Pangkalan Bun. 'Kita akan pasang diesel berkekuatan 5 Megawatt (MW) untuk mencukupi kebutuhan itu,' lanjutnya.

Dikemukakannya, ada 10 unit diesel yang akan dioperasikan di lokasi PLTD yang ada di Jalan Pakunegara, Pangkalan Bun. 'Karena itu, saya mohon warga di sekitar PLTD tidak kaget jika mesin diesel tersebut beroperasi. Ini demi kepentingan kita bersama.' (YOH/ROKIM/B-6)

Berita Terbaru