BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Lembaga Minyak Sawit Malaysia (MPOB) akan melakukan sejumlah langkah proaktif tambahan untuk mendorong industri minyak sawit negeri itu seraya meredam kampanye negatif sawit di dunia internasional.

Ketua MPOB Datuk Seri Ahmad Hamzah mengatakan fokus lembaga yang dipimpinnya adalah mendorong pengembangan dan pertumbuhan komoditas sawit melalui teknologi ramah lingkungan serta memperluas pasar dengan melakukan penetrasi ke sejumlah pasar baru secara global.

Menurut dia, strategi baru yang akan dilaksanakan itu akan dapat memastikan semua perusahaan sawit memiliki sertifikat Malaysia Sustainable Palm Oil (MSPO) sebelum 31 Desember 2018, sedangkan para petani sawit skala kecil perlu mendapatkan sertifikat itu hingga 31 Desember 2019.

"Hal ini untuk menunjukkan bahwa Malaysia menghasilkan minyak sawit dengan kualitas tertinggi. Kami juga akan mengurangi pemakaian bahan kimia dalam pengolahan demi memastikan komoditas ini memenuhi standar dan spesifikasi internasional," ujar Datuk Seri Ahmad kepada wartawan di Kuala Lumpur, Senin (27/2/2017), seperti dilansir Bernama.

Sebelumnya, Malaysia menggelar lomba menemukan teknologi ramah lingkungan dan rendah biaya untuk meningkatkan produktivitas petani kelapa sawit. Tak main-main, lomba tersebut menawarkan hadiah utama senilai US$1 juta (Rp13,3 miliar) selain uang tunai sebesar total US$130.000 (Rp1,7 miliar) bagi pemenang pertama.

Tujuan dari kompetisi tersebut adalah menemukan teknologi inovatif yang dapat memudahkan proses panen, pengangkutan sawit ke truk hingga ke pabrik pengolahan. (NEDELYA RAMADHANI/m)