Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Bintan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jangan Sampai FTA Malaysia-Pakistan Lemahkan Ekspor Sawit RI

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 28 Februari 2017 - 13:36 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pemerintah harus belajar dari kejadian 2008 ketika Malaysia menyalip Indonesia dengan menawarkan Pakistan kerjasama Free Trade Agreement (FTA) yang tidak membatasi produk yang akan diekspor atau impor antara kedua negara.

"Kesepakatan FTA Malaysia dengan Pakistan saat itu memukul daya saing ekspor Indonesia ke Pakistan, termasuk sawit. Selisih yang diimpor Pakistan dari Malaysia cukup besar, mencapai 15% bila dibanding impor dari Indonesia, termasuk sawit," kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa sawit Indonesia (GAPKI), Joko Supriyono, kepada pers di Jakarta, Selasa (28/2/2017)

Pada 2012, atau empat tahun setelah kesepakatan Malaysia dan Pakistan tersebut, menurut Joko, baru ada kesepakatan Preferential Trade Agreement (PTA) Indonesia dengan Pakistan.

"Pakistan minta PTA itu direview lagi, mengingat jeruk kino Pakistan selalu dihambat pemerintah Indonesia dan hanya boleh masuk ke Indonesia di bulan Januari sampai Februari," papar dia.

Joko menambahkan, pihaknya mendukung langkah Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang mengimpor sapi dari India dan Indonesia mengekspor sawit ke India sebesar 5 juta ton per tahun.

"Namun, perdagangan dengan India sangat riskan karena tidak ada PTA yang dilakukan antara kedua negara, sehingga tidak mengikat. Ini bisa bahaya, begitu juga dengan Tiongkok yang mulai agak rewel terhadap produk sawit Indonesia yang mencapai sekitar 2,5 juta ton per tahun, dikarenakan Indonesia hanya membolehkan produk buah-buahan Tiongkok cuma bisa dibongkar di pelabuhan-pelabuhan di luar Pulau Jawa," ujar Joko. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru