Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Bantul Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Regenerasi Petani di Kotawaringin Barat Mandek

  • 28 Februari 2017 - 22:44 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terancam kehilangan petani akibat kurangnya minat generasi muda untuk mengembangkan sektor pertanian. Bahkan, petani yang ada di daerah ini terus mengalami penyusutan.

Anggota Komisi IV DPR RI asal Kalimantan Tengah, Hamdhani berharap peran serta penyuluh pertanian. Ia menilai para penyuluh pertanian memiliki peranan penting untuk menyiapkan tenaga atau generasi muda petani.

Dia menyebutkan, regenerasi petani di Bumi Marunting Batu Aji masih sangat minim. Maka, penyuluh pertanian perlu mengoptimalkan perannya agar generasi-generasi muda petani dapat tumbuh.

"Regenerasi petani itu penting. Kalau lima tahun ke depan tidak ada upaya, kita akan kehilangan petani. Artinya, kita tidak akan memiliki lagi petani," ucapnya.

Dia melihat, saat ini banyak lulusan-lulusan fakultas pertanian di perguruan tinggi justru beralih bekerja di tempat lain. Kondisi itu sekaligus menggambarkan minimnya minat di sektor pertanian, sekalipun lulusan pertanian.

"Bisa kita lihat, berapa persen lulusan fakultas pertanian yang berkiprah ke dunia nyata pertanian Sangat kecil sekali," ucapnya.

Apalagi, lanjut Hamdhani, tantangan dalam peningkatan produksi pangan makin berat dengan menurunnya areal pertanian akibat konversi lahan. Di sisi lain, ekstensifikasi lahan pertanian tidak mudah karena terkendala status lahan.

"Hal ini tidak bisa lepas dari peran penyuluh. Kebijakan program dan anggaran ke depan harus mempertimbangkan bagaimana menumbuhkan tripple strategic, yaitu intensifikasi, ekstensifikasi, dan diversifikasi. Ini akan menuju ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan," tutur Herman.

Lanjut dia, tanpa strategi yang tepat dan cepat, maka akan sulit memenuhi kebutuhan pangan. Padahal, ledakan penduduk yang diramalkan terjadi harus ditanggapi dengan menyiapkan bahan pangan yang cukup pula.

"Jika tidak ada regenerasi petani, sampai kapan pun produksi tidak akan signifikan. Tidak akan selaras dengan peningkatan kesejahteraan para petani," tandasnya. (FAHRUDDIN FITRIYA/B-2)

Berita Terbaru