Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Faktor Penggerak Harga MInyak Sawit Kamis (2/3/2017)

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 02 Maret 2017 - 10:10 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pada perdagangan Kamis (2/3/2017), pelaku pasar sepertinya akan lebih berani untuk melakukan aksi beli, sehingga harga minyak sawit akan melanjutkan penguatannya.

Harga minyak sawit melonjak tinggi, Rabu (1/3/2017), ke level tertinggi dalam sepekan, yang ditopang apiknya kinerja bursa komoditas AS menyusul menguatnya harga minyak kedelai, kata pelaku pasar di Kuala Lumpur, yang dikutip reuters, Kamis.

Futures minyak sawit untuk kontrak Mei di Bursa Malaysia Derivatives Exchange menanjak 2,2 persen menjadi 2.831 ringgit ($636,82) per ton, Rabu, yang merupakan penguatan harian terbesar dalam dua bulan terakhir. Sebelum penutupan, harga minyak sawit sempat menyentuh level 2.835 ringgit, yang merupakan level tertinggi sejak 21 Februari. Tercatat volume perdagangan sebesar 67.107 lot.

Di Chicago Board of Trade, futures gandum menguat sekitar 3 persen, Rabu, di tengah sentimen yang bervariasi, yakni aksi beli teknikal dan antusiasme terhadap pembelian gandum yang melebihi ekspektasi oleh importir besar asal Mesir sehari sebelumnya.

Menurut pelaku pasar tersebut, faktor ini juga dapat menjadi pertimbangan di pasar komoditas Malaysia hari ini, sehingga dapat memberikan dorongan bagi penguatan harga minyak sawit.

Di sisi lain, harga minyak mentah dunia yang turun tipis semalam, juga dapat mempengaruhi pergerakan harga komoditas lain di pasar global. Tapi faktor penekan hanya karena meningkatnya aktivitas pengeboran di AS, sementara para anggota OPEC dan non OPEC justru berkomitmen untuk memangkas produksi guna menstabilkan harga.

Harga minyak mentah berakhir turun tipis, Rabu (1/3), seiring meningkatnya cadangan minyak mentah AS. Namun peningkatan cadangan minyak AS itu masih lebih rendah daripada perkiraan.

Para pelaku pasar dihadapkan pada dua situasi yang berlawanan, yakni kenaikan jumlah cadangan minyak AS dan komitmen pemangkasan produksi minyak di Timur Tengah dan Rusia.

Minyak mentah West Texas Intermediate untuk kontrak April turun 18 sen, atau 0,3%, menjadi $53,83 per barrel di New York Mercantile Exchange, tapi kemudian menguat ke level $54,34 setelah rilis data cadangan minyak.

Untuk minyak mentah Brent kontrak Mei di ICE Futures exchange, London, turun 15 sen, atau 0,3%, menjadi $56,36 per barrel. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru