Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Pegunungan Arfak Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Di Kalteng Tidak Ada Kartel dan Spekulan Cabai

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 02 Maret 2017 - 17:58 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya ' Alotnya menurunkan harga cabai rawit di Kalimantan Tengah (Kalteng) membuat sejumlah kalangan mensinyalir adanya pemain harga atau spekulan, bahkan kemungkinan ada kartel cabai. Namun pihak Dinas Perindustrian dan perdagangan (Perindag) Kalteng membantah dugaan itu.

Berdasarkan pengamatan lapangan, Kata Jenta, salah satu Kasi di Dinas Perindag Kalteng, sulit untuk menengarai adanya kartel atau spekulan. Kemungkinan itu kecil, alasannya komoditas cabai rawit ini merupakan bahan kebutuhan yang sulit ditahan sementara ke pasar atau ditimbun.

'Berbeda dengan bahan kebutuhan yang tahan lama seperti beras misalnya. Kalau cabai ini kan jenis yang tidak bisa ditumpuk stoknya, karena mudah busuk dalam beberapa hari saja. Jadi sulit atau kemungkinan kecil sekali ada spekulan pasar yang menimbun lalu mempermainkan harga,' bantah Jenta, saat pertemuan TPID di ruang Asisten Setda Kalteng, Kamis (2/3/2017).

Sementara itu, Sekretaris TPID yang juga kepala bagian bina sarana perekonomian Setda Kalteng, Suryadi mengatakan, akan lebih masuk nalar kalau persoalan mahalnya harga cabai karena panjangnya mata rantai penjualan, akibat banyaknya 'makelar'.

'Akibat banyaknya atau terlalu panjangnya mata rantai penjualan inilah yang membuat harga mahal sampai ke tangan pembeli rumah tangga. Di tingkat petani hanya Rp 120 ribu, tetapi dipasar sampai begitu mahalnya,' katanya. (ROZIQIN/B-6)

Berita Terbaru