BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Setelah menguat dalam empat sesi berturut-turut, harga minyak sawit kemungkinan akan tertahan lajunya pekan depan.

Analis teknikal untuk komoditas dan energi dari Reuters, Wang Tao, seperti dilansir Reuters, Jumat (3/3/2017), memperkirakan harga minyak sawit akan menguji level support di 2.820 ringgit per ton.

Dalam beberapa sesi terakhir, banyak pelaku pasar yang memfaktorkan proyeksi cadangan minyak sawit Malaysia mendatar, sehingga masih mampu menjaga harga dari tekanan.

Selain itu, membaiknya harga minyak kedelai di AS menyusul kemungkinan diwajibkannya penggunaan bahan bakar biodiesel, telah memberikan sentimen positif bagi minyak sawit karena harganya akan lebih kompetitif di pasar minyak nabati dunia.

Pada awal perdagangan Jumat, harga minyak sawit sempat melemah karena pasar berekspektasi para analis akan memberikan proyeksi harga bearish (melemah) dalam konferensi sawit yang digelar di Malaysia pekan depan.

Harga minyak sawit diperkirakan melemah hingga semester kedua tahun ini karena ekspektasi produksi akan pulih dari dampak El Nino.

Futures minyak sawit untuk kontrak Mei di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 0,03 persen menjadi 2.863 ringgit ($643,08) per ton, Jumat.

Volume perdagangan dalam perdagangan akhir pekan ini tercatat sebanyak 40.918 lot. (NEDELYA RAMADHANI/m)