BORNEONEWS, Sampit - Beny BU Jangking menyebut panitia pemilihan kepala desa (Pilkades) Pelantaran, Kotawaringin Timur (Kotim) tidak bersikap netral dengan permasalahan pencalonan terhadap dirinya.

Bahkan apa yang menjadi kekecewaannya ia tuangkan dalam laporan yang ia layangkan di DPRD Kotim, melalui Ketua Badan Legislasi (Baleg), Dadang H Syamsu, Senin (6/3/2017).

"Ini yang sangat saya sayangkan, kenapa langsung digugurkan tanpa melaksanakan tahapan-tahapan yang sudah ditentukan, sehingga kesannya mereka panitia tidak bersikap netral," ujar Beny.

Dari itu dia berharap, laporan yang ia ajukan ke DPRD bisa ditindaklanjuti agar haknya sebagai calon kades bisa diberikan. Mengingat dirinya sendiri menyebut ada kesan kesengajaan tanpa melihat aturan untuk menghilangkan haknya."Pak Heldy tidak bisa ikut ke sini tadi. Namun saya sendiri sekaligus mewakilinya,"tegasnya.

Sementara itu, Anton Al Sudani yang mengantar Beny ke DPRD Kotim menyayangkan masalah itu berpolemik hingga ke Kabupaten. Padahal menurut pria itu permasalahan yang dihadapi Beny dan Heldy bisa saja diselesaikan bilamana panitia dalam mengambil keputusan berdasarkan perda.

"Dalam Perda itu jelas sudah, dan semua sudah diatur di situ, apa yang kita ambil jika mengacu dengan Perda tidak mungkin digugat, namun jika mengambil kebijakan lain diluar Perda itu yang bahaya, ini yang kita sayangkan Panitia tidak mengambil keputusan sesuai Perda, padahal dalam Perda jelas," pungkasnya. (NACO/B-5)