Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pasar Minyak Sawit Hadapi Sentimen Bervariasi

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 06 Maret 2017 - 14:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Pelaku pasar di pasar minyak sawit saat ini dihadapkan pada situasi yang bervariasi di tengah ekspektasi pulihnya produksi sawit di Indonesia dan Malaysia serta faktor cuaca.

Dengan proyeksi meningkatnya produksi di dua negara penghasil sawit terbesar dunia itu akan memberikan tekanan terhadap harga minyak sawit. Sedangkan sentimen positifnya adalah harapan penerapan wajib pemakaian biodiesel di AS dan kemungkinan kembalinya fenomena iklim El Nino lebih cepat dari perkiraan.

Harga rata-rata kuartalan minyak sawit diperkirakan akan merosot sekitar 12 persen pada kuartal IV. Itu akan menjadi akhir dari tren penguatan yang telah membuat minyak sawit mencatat kenaikan tahunan terbesar dalam enam tahun terakhir.

Itu semua tergantung pada waktu kapan tepatnya prediksi kenaikan produksi minyak sawit di Malaysia dan Indonesia terjadi. Ini akan menjadi fokus utama pelaku pasar dan para eksekutif perusahaan sawit yang menghadiri konferensi tahunan minyak sawit yang digelar di Malaysia mulai Senin ini (6/3/2017).

"Beberapa faktor pendukung penguatan yang akan dipantau mereka termasuk kemungkinan datangnya El Nino lebih cepat dan juga kebijakan biodiesel di Indonesia dan AS," kata Oscar Tjakra, analis senior dari RaboResearch Food & Agribusiness di Singapura, seperti dikutip The Star.

Harga minyak sawit di Kuala Lumpur diproyeksikan berada di level rata-rata 2.650 ringgit ($595) per metrik ton pada kuartal IV dari 3.020 ringgit pada kuartal pertama tahun ini.

'Penurunan permintaan minyak sawit dan ekspektasi siklus produksi minyak sawit akan berubah menuju tren penguatan mulai Maret akan terus memberikan tekanan terhadap harga minyak sawit,' imbuh Tjakra seraya menyebutkan bahwa akan muncul ketidakpastian tentang cuaca pada semester kedua tahun ini. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru