Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Lagi, Minyak Kedelai Jadi Pendorong Penguatan Harga Minyak Sawit

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 07 Maret 2017 - 10:10 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Harga kontrak minyak sawit Malaysia menyentuh level tertinggi dua pekan pada perdagangan Senin (6/3/2017), sekaligus mencatat kenaikan dalam lima sesi berturut-turut.

Menurut pelaku pasar dari Kuala Lumpur yang dikutip Reuters, pendorong penguatan harga minyak sawit itu adalah sentimen positif dari penguatan harga minyak kedelai dan prediksi menurunnya produksi.

Futures minyak sawit untuk kontrak Mei di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 1,1 persen menjadi 2.893 ringgit ($650) per ton pada akhior perdagangan Senin. Sebelum penutupan, harga minyak sawit sempat menyentuh level 2.898 ringgit, level tertinggi sejak 17 Februari, dan telah menguat 4,4 persen sejak awal bulan ini.

Volume perdagangan selama sesi pertama Senin mencapai 36.939 lot.

Selama Februari, harga minyak sawit anjlok 8,5 persen akibat ekspektasi kenaikan produksi dan melemahnya permintaan. Namun harga kemudian menguat berkat dukungan dari kenaikan harga minyak kedelai pekan lalu seiring dengan laporan yang menyebutkan Presiden AS Donald Trump tengah menyiapkan perintah eksekutif untuk penerapan program biofuel berbasis minyak kedelai.

"Minyak kedelai masih diperdagangkan dengan harga tinggi pada akhir pekan lalu dan produksi selama Februari juga tengah menurun," kata pelaku pasar tersebut. Tapi ia tidak yakin tren penguatan harga minyak sawit akan berlangsung lama.

Menurut dia, pelaku pasar saat ini tengah menantikan estimasi dan proyeksi harga minyak sawit dari sejumlah analis dan pengamat yang menghadiri konferensi sawit di Kuala Lumpur, Malaysia, sejak Senin hingga Selasa ini (7/3/2017). (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru