Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Polisi masih Kesulitan Tangkap Bandar Narkoba

  • 07 Maret 2017 - 19:30 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kapolres Kotawaringin Barat (Kobar) AKBP Pria Premos mengaku polisi masih kesulitan menangkap bandar besar narkoba yang menyuplai barang haram tersebut ke wilayah hukumnya.

"Kebanyakan para pengedar dan kurir yang tertangkap, memilih untuk tutup mulut," ujar Premos usai memusnahkan puluhan paket sabu di halaman Mapolres Kobar, Selasa (7/3/2017).

Ia mengatakan, pihaknya sangat membutuhkan keterangan dari para tersangka untuk mengungkap jaringan pengedar narkoba, sekaligus siapa bandar dibalik peredaran narkoba di Kabupaten Kobar. Aksi putus rantai ini, diakui cukup menyulitkan polisi.

"Kalau kami menggunakan kekerasan nanti dituduh melanggar HAM, serba salah," ucap Kapolres Kobar ini.

Walaupun pengungkapan jaringan narkoba sulit, Kapolres mengatakan polisi bekerja sama dengan berbagai instansi untuk terus melakukan berbagai cara demi mencegah penggunaan serta penyalahgunaan narkoba, dengan melakukan sosialisasi ke pelajar, baik SMP, SMA, maupun instansi.

"Suplainya kita kurangi dengan penangkapan para pengedar, pencegahanya juga gencar dilakukan melalui sosialisasi," bebernya.

Selain itu, ia juga meminta anggotanya untuk selalu aktif melakukan berbagai macam operasi kasus penyalahgunaan tersebut. Hal itu dilakukan sebagai upaya preventif atau pencegahan.

Kapolres juga mengatakan, narkoba yang beredar di Kabupaten Kobar cukup beragam, mulai dari pil koplo jenis dextro dan zenith, inex, sabu-sabu hingga pil ekstasi.

Sementara itu, Kepala BNN Kabupaten Kobar AKBP I Wayan Korna mengajak semua kalangan agar bersatu memerangi penyalahgunaan narkoba, sebab obat-obatan terlarng itu jelas merusak.

Ia juga mengajak serta masyarakat untuk ikut memantau dan tidak segan melaporkan bandar serta orang yang terlibat penyalahgunaan narkoba. Dengan penangkapan mereka, bisa mengurangi peredaran obat-obatan terlarang itu.

"Saya berharap seluruh pemuda menjauhi narkoba dan mencari kegiatan yang positif. Banyak kerugian jika mengonsumsi narkoba," katanya.

Wayan Korna menambahkan, pihaknya rutin melakukan edukasi guna memerangi penyalahgunaan serta peredaran narkoba. Selain itu, BNN juga bersinergi dengan seluruh aparat penegak hukum baik dari kepolisian, kejaksaan, maupun pengadilan.

"Kami berharap masyarakat juga terlibat aktif dan tidak segan melapor ke aparat penegak hukum jika melihat hal yang mencurigakan," tandasnya. (FAHRUDDIN FITRIYA/B-10)

Berita Terbaru