Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Seluma Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ini Perbedaan Produksi Biodiesel RI dan Malaysia 2017

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 08 Maret 2017 - 14:40 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Dua negara penghasil sawit terbesar dunia, Indonesia dan Malaysia, sama-sama meningkatkan produksi minyak sawit sebagai bahan baku untuk campuran bahan bakar biodiesel.

Malaysia diprediksi menghasilkan 900.000 ton biodiesel pada 2017, melonjak sekitar 80% dari 500.000 ton tahun lalu, sedangkan produksi biodiesel Indonesia diestimasi meningkat menjadi 3,5 juta ton tahun ini, dari 3 juta ton pada 2016, menurut pakar industri sawit, U.R. Unnithan, seperti dilansir The Star.

Berbicara di sela 28th Global Palm and Lauric Oils Conference di Kuala Lumpur, Selasa (7/3/2017), Unnithan mengatakan proyeksi itu didasarkan pada harga minyak sawit mentah (CPO) dan minyak mentah saat ini. Pada penutupan perdagangan Selasa, harga CPO turun 1,5% menjadi RM2.851 per ton.

Unnithan, yang juga menjabat sebagai presiden Malaysian Biodiesel Association, menyebutkan bahwa dengan harga minyak mentah sekarang, sulit bagi pabrik pengolahan biodiesel meraup untung.

'Saat ini, kapasitas terpakai masih di bawah 25%, sehingga dengan kapasitas seperti itu, perusahaan hanya dapat menutup biaya variabel, tapi tidak untuk biaya tetap (fixed cost)," imbuhnya.

'Tapi jika mereka mendongkrak kapasitas menjadi hampir 100%, baru mereka bisa meraih sedikit untung,' ujarnya seraya menyebutkan bahwa industri biodiesel bisa bertahan jika didukung program mandatori biodiesel di masing-masing negara. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru