Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Banjir Aruta, Apakah Ulah Alam atau Perusahaan (3)

  • Oleh Cecep Herdi
  • 08 Maret 2017 - 22:46 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Bagian Humas PT SINP-PBNA (Group Astra Agro Lestari), Hidayatusyaban yang berada di wilayah Kecamatan Arut Utara (Aruta), menolak penilaian banjir Sungai Arut karena alih fingsi hutan menjadi perkebunan. "Justru kelapa sawit itu menyerap air lebih banyak karena kebutuhan air untuk kelapa sawit itu tinggi," kata dia.

Sementara pihak BJAP dan Korintiga enggan berkomentar terkait bencana yang merugikan lebih dari 2.500 jiea itu.

Anggota Komisi A DPRD Kobar, Tuslam Amirudin mengatakan perusahaan bertanggung jawab atas bencana ini. Hutan yang seharusnya menjadi sarana penyerap air terbaik, kini sudah lenyap dan berganti menjadi perkebunan. "Perusahaan menjadi penyumbang bencana banjir ini," kata dia.

Senada, salah satu warga Aruta, Irmansyah mengatakan perkebunan kelapa sawit saat ini tidak bisa menyerap air. Beda dengan kondisi saat kecamatan Aruta masih banyak rawa.

"Rawa itu juga berfungsi untuk menahan air hujan yang mengalir ke sungai. Sekarang coba kita lihat, perkebunan kelapa sawit itu setia bloknya ada sekatan tanah seperti parit. Ketika hujan turun, airnya mengalir deras di sungai. Wajar dan masuk akal jika banjir parah terjadi," akunya. (CECEP HERDI/B-10)

Berita Terbaru