Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Konawe Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Soal Sawit, Malaysia tak Mau Bersaing dengan Indonesia

  • Oleh Nedelya Ramadhani
  • 09 Maret 2017 - 13:50 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Sebagai dua negara penghasil sawit terbesar dunia, Indonesia dan Malaysia tentu bersaing dalam mencari pasar ekspor minyak sawit. Tapi Malaysia tak menginginkan persaingan di antara kedua negara.

Menteri Perusahaan Perladangan dan Komoditi Malaysia, Datuk Seri Mah Siew Keong, mengatakan bahwa dalam hal struktur bea keluar untuk minyak sawit, antara Malaysia dan Indonesia melihat hal ini masih menjadi masalah karena dari sisi struktur harga di kedua negara memiliki perbedaan.

'Kami telah mendapatkan banyak masukan dari para pemain di sektor hulu dan hilir terkait perbedaan struktur bea keluar. Itu tidak akan mudah. Kami berharap dapat membahas masalah ini lebih lanjut bersama Indonesia sebagai eksportir terbesar sementara kami adalah nomor dua," ungkap Mah, seperti dikutip The Sundaily, Rabu (8/3/2017).

'Dan kami berharap dapat mengharmonisasi struktur bea keluar CPO dari kedua negara. Kami tidak ingin bersaing dengan Indonesia, melainkan ingin bekerjasama dengan struktur harga standar," imbuhnya.

Menurut Sekretaris Jenderal di Kementerian Perladangan dan Komoditi Malaysia, Datuk M. Nagarajan, struktur bea keluar Malaysia hanyalah untuk CPO, sedangkan bea keluar yang diterapkan Indonesia mencakup berbagai produk. Bea keluar lebih tinggi untuk bahan baku dan lebih rendah untuk produk olahan.

Pada Januari, Mah mengatakan Malaysia telah membuka kesempatan bernegosiasi dengan Indonesia mengenai kemungkinan harmonisasi struktur bea keluar CPO untuk kedua negara.

Perbedaan besaran bea keluar CPO di Indonesia antara CPO dan minyak sawit olahan telah memicu peningkatan produksi minyak sawit olahan di Indonesia, yang menyebabkan meningkatnya persaingan dengan Malaysia, terutama di sektor hilir. (NEDELYA RAMADHANI/m)

Berita Terbaru