BORNEONEWS, Pangkan Bun - Petugas medis di Puskesmas Arut Utara (Aruta) maupun petugas kesehatan di Pustu tiap desanya siaga 24 jam untuk menangani pasien pascabanjir.

"Petugas puskesmas Arut siap 24 jam dengan rawat inap," kata Kasi Surveylans Wabah Bencana dan Imunisasi Dinkes kotawaringin Barat, Majidi Noor, Minggu (12/3/2017).

Dia mengatakan, posko kesehatan untuk korban banjir ini berada di puskesmas dan pustu bukan di posko banjir di Kecamatan Aruta.

Menurutnya posko banjir di kantor kecamagan hanya sebagai pusat koordinasi untuk tim kesehatan saja. Bukan melayani perawatan.

"Petugas kesehatan tetap standby di lokasi atau desa masing-masing untuk memberikan pelayanan kesehatan," katanya. Selain itu, stok logistik obat juga di drop diatas kebutuhan normal sebagai antisipasi dampak pascabanjir.

"Droping obat-obatan juga lebih banyak dibanding kondisi biasanya," katanya. Lestari, warga Kelurahan Pangkut RT 5 mengaku sudah terserang penyakit gatal-gatal pascabanjir terjadi. Tangannya merah dan berbintik. Wajahnya pun nampak melepuh.

"Belum ada pengobatan dari puskesmas, saya sudah tiga hari seperti ini. Kulit rasanya gatal dan panas," akunya. (CECEP HERDI/B-6)