Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Manokwari Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kepala Bulog Pangkalan Bun Bantah Salurkan Beras Bau dan Berkutu

  • Oleh Cecep Herdi
  • 13 Maret 2017 - 13:48 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kepala Sub Divre Bulog Pangkalan Bun, M Soleh membantah jika beras bulog bantuan dari Pemkab Kobar untuk korban banjir di Aruta itu berkutu dari gudang. Menurutnya, beras bantuan tersebut menjadi bau dan berkutu itu karena salah penyimpanan.

"Itu bisa saja karena saat penyimpanan beras tidak pakai alas kayu. Beras langsung disimpan di lantai jadinya berkutu. Kemudian bau juga bisa karena genting di ruang penyimpanannya bocor terus kena air hujan," kilah dia di gudang Bulog Jalan Iskandar, Pangkalan Bun, Senin (13/3/2017).

Ia menjelaskan, beras yang dikeluarkan oleh Bulog memiliki kualitas medium. Artinya, beras tersebut baik dan layak konsumsi. "Jenis beras yang kami keluarkan untuk bantuan BPBD dan Dinsos itu jenisnya medium. Beras bagus dan sangat layak konsumsi," ujarnya.

Namun saat Borneonews mengecek langsung beras yang masih berada dalam karung 15 kilogram di gudang bulog, beras tersebut sudah berkutu. "Yang kami drop kemarin itu beras yang datang pada Agustus 2016," katanya.

Jika dihitung, sebanyak 6,1 ton beras tersebut sudah tujuh bulan berada di gudang Bulog sebelum disalurkan kepada korban banjir Aruta.

Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPR RI, Hamdhani geram saat mengetahui beras yang disalurkan Pemkab Kobar untuk korban banjir Aruta bau dan berkutu. "Saya tidak mengerti arah kebijakan Pemkab memilih menyalurkan beras kelas bawah untuk korban banjir Aruta. Padahal, di Bulog ada beras berjenis premium. Kenapa harus beras yang bau seperti ini yang diberikan," tanyanya heran, saat kunjungan kerja ke Kecamatan Aruta memantau kondisi banjir dan para korbannya, Minggu (12/3/2017).

Ia pun mendesak pihak Bulog untuk segera menarik dan mengganti beras yang lebih layak untuk dikonsumsi. (CECEP HERDI/B-2)

Berita Terbaru