BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Indonesia berkontribusi 58% dari produksi minyak kelapa sawit berkelanjutan di seluruh dunia dan jumlah tersebut dapat meningkat pada masa mendatang.

"Produksi minyak kelapa sawit berkelanjutan yang telah mendapat sertifikat RSPO secara global saat ini mencapai 12,15 juta ton, atau 17% dari total produksi minyak kelapa sawit dunia," kata Direktur RSPO Indonesia, Tiur Rumondang, kepada pers di Jakarta, Selasa (14/3/2017).

Sedangkan penyerapan minyak kelapa sawit berkelanjutan di dalam negeri, menurut Tiur, masih tergolong minim.

"Permintaan konsumen di Indonesia juga masih rendah," papar dia.

Volume ekspor minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan turunannya pada tahun lalu mencapai 25,7 juta ton atau turun sekitar 2% dibanding 2015 yang mencapai 26,2 juta ton karena dipengaruhi fenomena cuaca El Nino pada akhir 2015.

Meski volume ekspor CPO, minyak kelapa sawit kernel (PKO) dan turunannya menurun 2%, nilai ekspor sawit 2016 mencapai US$17,8 miliar atau sekitar Rp240 triliun, atau naik 8% dibanding 2015 yang hanya mencapai US$16,5 miliar atau sekitar Rp220 triliun.

Kenaikan nilai eskpor ini disebabkan oleh kenaikan harga CPO global sebesar 41,4% sepanjang 2016, dengan perbandingan harga CPO pada Juni 2015 sebesar US$535 per ton, Januari 2016 sebesar US$558 per ton dan Desember 2016 mencapai US$789 per ton. (NEDELYA RAMADHANI/m)