BORNEONEWS, Sampit - Meskipun hingga saat ini curah hujan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) masih tinggi, namun pemerintah daerah tetap mengajak masyarakat untuk waspada kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

"Kotim salah satu daerah yang rawan terjadi terjadi kebakaran lahan, karena banyak tanah gambut. Sehingga kalau beberapa waktu saja tidak hujan maka akan kering dan mudah terbakar," ujar Asisten I Sekretariat Daerah Kotim Sugian Noor, Selasa (14/3/2017).

Makanya, pihaknya meminta masyarakat menjaga dan mencegah terjadinya Karhutla, karena dampaknya akan merugikan masyarakat luas.

"Yang pasti harus dicegah lebih dulu, karena kalau sudah terbakar, maka akan sulit dilakukan pemadaman," lanjut Sugian.

Sugian tidak ingin peristiwa Karhutla seperti 2015 lalu terulang kembali. Karena dampak kejadian itu sangat mengganggu aktivitas di daerah ini. Karena menimbulkan kabut asap yang sangat parah. Hal itupun membawa dampak negatif terhadap kesehatan, perekonomian, dan juga pendidikan masyarakat daerah ini.

Prediksi terjadinya kemarau cukup panjang tahun ini, juga harus diantisipasi sejak dini. Jangan sampai bencana tersebut terulang dan penanggulangannya makin sulit dilakukan.

"Kami mengimbau para Kades, melalui dana desa menyiapkan pemadam kebakaran. Sehingga mereka bisa lebih cepat menjangkau lokasi kebakaran yang ada di daerahnya," kata Sugian.

Sugian meminta tokoh masyarakat lebih aktif membantu pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Masyarakat harus menyadari bahwa pembukaan lahan dengan cara dibakar, bisa memicu kebakaran lahan dan asap yang akan merugikan semua pihak. (MUHAMMAD HAMIM/B-5)