BORNEONEWS, Puruk Cahu - Manajemen PT Indo Muro Kencana (IMK) mengaku bertanggung jawab atas bocornya penampungan limbah rumah tangga atau mandi, cuci, dan kakus (MCK) perusahaan hingga mengalir dan dan mencemari sungai di Desa Olung Muro, Kecamatan Tanah Siang Selatan, Kabupaten Murung Raya.

Acting General Manager PT IMK, Totok Sugiyarto, saat menyampaikan tanggapan resmi perusahaan kepada awak media, termasuk borneonews.co.id, mengatakan bahwa sebelum ini pihak PT IMK melalui tim CSR telah menjalin komunikasi dengan Kepala Desa Olung Muro serta pemilik lahan tempat akan dibangunnya sumber air bersih.

"Awal kesimpulan pertama PT IMK bersedia membantu perbaikan sarana air besih secara permanen dan siap ganti rugi tanah sebesar Rp15 juta sesuai permintaan pemilik tanah serta kepala desa," ungkap Totok, Rabu (15/3/2017).

Menurut dia, manajemen PT IMK sangat berharap komunikasi awal yang terjalin pada 27 Januari 2017 bisa ditindaklanjuti dengan pembangunan fasilitas air bersih. Untuk pengerjaannya akan dilakukan oleh pemilik tanah dengan nilai proyek berdasar hitungan tim PT IMK.

"Akan tetapi pada 2 Februari 2017, pihak PT IMK berkesimpulan lahan yang direncanakan membangun sarana air bersih tersebut dibeli agar tidak terjadi permasalahan dikemudian hari dan tetap setuju pengerjaannya dilakukan oleh pemilik lahan," tutur Totok.

Setelah dilakukan komunikasi lanjutan, pemilik lahan berubah pikiran dengan mengajukan nilai pekerjaan dan kompensasi ganti rugi yang nilainya jauh lebih tinggi dari sebelumnya.

"Nilai kompensasi lahan seluas bangunan sarana air bersih kurang lebih 5 x 6 meter persegi diminta menjadi Rp25 juta dengan status lahan tidak berubah atau tetap menjadi milik pemilik tanah. Selain itu, pemilik tanah juga mensyaratkan agar ada insentif bulanan yang diberikan kepadanya," sebut Totok. (SUPRIADI/B-3)