Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Bone Bolango Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Sehari, Petani Ini di Sampit Bisa Jual 20 Ton Beras Pagatan

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 16 Maret 2017 - 15:57 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Dalam sehari, seorang petani padi asal Pagatan, Kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan, bisa menjual 16 ton hingga 20 ton beras Pagatan di  Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Hal tersebut disampaikan Samsudin, petani padi di Pagatan yang membawa beras hasil panennya ke Sampit. Di mana ia mengatakan bahwa satu kapal imbal/kelotok yang membawa berasnya dari Pegatan bisa membawa 16 ton hingga 20 ton beras dalam sehari.

"Semunya kami jual di Sampit ini, dan sebentar saja habis," ujar Samsudin, Kamis (16/3/2017).

Selama ini, pihaknya tidak hanya berangkat sendirian dan satu kapal saja. Namun dalam sehari bisa ada empat hingga sembilan kapal yang mengangkut beras dari Pagatan. Mereka juga menjual di Sampit ini.

Banyaknya petani membawa hasil panennya ke daerah ini, karena masyarakat Sampit banyak meminati beras tersebut. Selain itu, jarak tempuh yang cukup dekat juga menjadi alasan bagi mereka untuk memasarkan hasil panen ke daerah ini.

"Kalau ke Sampit hanya membutuhkan waktu 10 jam, sedangkan kalau dipasarkan ke Kasongan membutuhkan dua hari perjalanan," kata Samsudin.

Banyaknya masyarakat di daerah ini yang suka dengan beras Pagatan karena murah, dan pulen. Sehingga hampir mirip dengan beras jawa yang harganya lebih mahal.

Samsudin juga menjamin bahwa beras Pegatan lebih sehat, karena bebas bahan pengawet. Sehingga hanya enam bulan saja bisa disimpan. Kalau lebih warnanya akan berubah. Dan itulah yang menunjukkan keasliannya.

Menurutnya, beras Pagatan merupakan hasil produksi pertanian yang bisa penen minimal dua kali setahun. Bahkan kalau cuaca bagus, bisa panen hingga tiga kali setahun.

"Sedangkan beras di Kotim, siam epang kan setidaknya enam bulan baru bisa panen. Sehingga itulah kelebihannya," kata Samsudin. (MUHAMMAD HAMIM/B-5)

Berita Terbaru