BORNEONEWS, Sampit - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kotawaringin Timur (Kotim) hingga Kamis (16/3/2017) malam masih belum memberikan keterangan resmi seputar dugaan kasus korupsi salah satu instansi pemerintahan, Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun, pejabat tersebut merupakan bendahara di dinasnya. Adapun kasusnya seputar pengadaan dan operasional.

Hingga pukul 20.30 WIB, pejabat itu masih menjalani pemeriksaan pada salah satu ruangan di lantai II kantor kejaksaan. Penyidik nampaknya belum melakukan penahanan terhadap yang bersangkutan. 

"Sudah resmi ditetapkan sebagai tersangka. Hari ini panggilan pertama sebagai tersangka, masih diperiksa di atas," ujar sumber borneonews.co.id di Kejari Kotim.

Kedatangan pejabat tersebut awalnya diinformasikan didampingi kepala dinas tempatnya bekerja. Namun, selang berapa lama kemudian, kepala dinas tersebut meninggalkan kantor kejaksaan di Jalan Ahmad Yani itu. 

Tersangka disebutkan sebelumnya beberapa kali sudah diperiksa penyidik kejaksaan dengan statusnya sebagai saksi. Setelah beberapa bulan, status yang bersangkutan akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.

Penyidikan kasus dugaan korupsi itu sudah berlangsung lama. Bahkan penyelidikannya dimulai sejak 2016 lalu, berdasarkan beberapa laporan ke kejari Kotim hingga Kejaksaan Tinggi Kalteng. (NACO/B-11)