Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Korban Pembantaian di Pangkalan Bateng Masih Kritis

  • Oleh Cecep Herdi
  • 18 Maret 2017 - 15:25 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Korban penganiayaan, Piusdame (53) warga Desa Marga Mulya RT 2, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kobar kondisinya belum sadarkan diri dan masih kritis. Luka di wajahnya telah berhasil dioperasi oleh dokter RSSI Pangkalan Bun.

"Kondisinya masih kritis, tapi lukanya sudah selesai di operasi. Perawatannya di riang ICU," kata Direktur RSSI Pangkalan Bun, Suyuti Syamsul, Sabtu (18/3/2017).

Ia menerangkan, kondisinya sekarang terus diberikan obat penenang untuk menghindari batuk atau bersin.

"Kita buat kondisinya tenang, diberikan obat penenang. Karena kalau pasien ini sadar kemudian batuk atau bersin itu menimbulkan tekanan di kepalanya dan berbahaya," ujar Suyuti.

Menurut Kepala Bidang Pelayanan Medik RSSI Pangkalan Bun Akhmad Fauzan, kondisi pasien saat ini masih koma dan dipasang alat bantu pernafasan.

"Masih pakai alat bantu," katanya.

Ia juga menjelaskan, luka di wajah akibat sabetan senjata tajam jenia parang membuat dahinya terbelah. "Tiap 15 menit selalu diberi penenang karena kondisinya harus tetap tenang paca operasi," katanya.

Piusdame ditangani oleh tiga dokter di antaranya dokter bedah, dokter anastesi, dan dokter penyakit dalam.

"Operasi kurang lebih 1,5 jam, kemarin. Selesainya pukul 17.30 WIB," jelas dia.

Piusdame dan istrinya Yasinta Bura (48) dibantai tetangganya sendiri, Egenius Paceli (52) Jumat (17/3/2017) sekitar pukul 05.30 WIB.

Pasutri itu dibantai menggunakan senjata tajam parang secara membabi buta. Piusdame kritis dengan luka belah di bagian wajah serta tangan kanannya nyaris putus. Sementara istrinya Yasinta Bura meninggal di RSSI akibat luka bacok di punggung dan tangan kirinya putus akibat sabetan parang oleh pelaku. Keduanya larikan ke RSSI Pangkalan Bun setelah sebelumnya dibawa ke Puskesmas Semanggang.

Sementara pelaki diringkus angota Polsek Pangkalan Banteng di kebun sawit tak jauh dari rumahnya beberapa jam setelah pembantaian itu terjadi. (CECEP HERDI/B-5)

Berita Terbaru